Ringkasan Materi Penjas Kelas 11 Bab 10 K13 Revisi – Menganalisis Bahaya, Penularan, dan Pencegahan Penyakit HIV/AIDS
Berikut akan kami bagikan terkait Menganalisis Bahaya Penularan dan Pencegahan Penyakit HIV/AIDS Materi Penjas Kelas 11 Bab 10 K13 Revisi dengan lengkap.
Daftar Isi
- 1 Menganalisis Bahaya Penularan dan Pencegahan Penyakit HIV/AIDS
- 2 1. Pengertia Penyakit HIV/AIDS
- 3 1.1 Virus HIV / Human Immunodeficiency Virus
- 4 1.2 Penyakit AIDS
- 5 2. Bahaya Penyakit AIDS
- 6 3. Penularan Penyakit HIV/AIDS
- 7 3.1 Cara Penularan HIV/AIDS
- 8 3.2 Gejala Penularan HIV/AIDS
- 9 3.3 Perjalanan Infeksi HIV pada Tubuh Manusia
- 10 3.4 Perilaku Beresiko Tinggi
- 11 3.5 Hal-Hal Tidak Menularkan HIV
- 12 4. Pencegahan Penyakit HIV/AIDS
- 13 4.1 Pencegahan Penularan Melalui Hubungan Seksual
- 14 4.2 Pencegahan Penularan Melalui Darah
- 15 4.3 Pencegahan penularan dari Ibu kepada Anak
- 16 5. Pengobatan Penyakit AIDS
- 17 6. Tes HIV
- 18 6.1 Jenis Tes untuk Mendeteksi Infeksi HIV
- 19 6.2 Hasil Tes HIV
- 20 Share this:
- 21 Related posts:
Menganalisis Bahaya Penularan dan Pencegahan Penyakit HIV/AIDS
AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah penyakit disebabkan karena virus HIV atau Human Immunodeficiency Virus.
Penyakit satu ini bukan penyakit diwarisi atau keturunan. Ia akan serang kekebalan tubuh / immune system, adalah system pertahanan yang alami pada tubuh terhadap serangan organisme dimana merupakan musuhnya.
1. Pengertia Penyakit HIV/AIDS
1.1 Virus HIV / Human Immunodeficiency Virus
HIV merupakan virus maupun jasad remik sangat kecil, dimana menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Bentuk HIV ini seperti halnya binatang bulu babi/binatang laut dengan bulu tegak serta tajam.
Seseorang terinfeksi HIV, maka virus tersebut akan serang sel darah putih, berikutnya akan rusak dinding sel darah putih agar dapat masuk pada sel serta merusak bagian yang pegang peranan terhadap kekebalan tubuh.
Seseorang pengidap HIV akan menunjukan gejala-gejala serta tanda-tanda dengan macam-macam penyakit yang dating, karena rendahnya daya tahan tubuh. Dalam keadaan ini orang tersebut disebut dengan penderita AIDS.
1.2 Penyakit AIDS
AIDS atau singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Syndrome bahasa Indonesianya yaitu Sindroma, adalah kumpulan gejala serta tanda penyakit. AIDS ini dapat diartikel kumpulan tanda serta gejala penyakit karena hilangnya maupun menurunnya sistem kekebalan pada tubuh. AIDS adalah fase terminal/akhir dari infeksi HIV.
2. Bahaya Penyakit AIDS
- AIDS adalah kumpulan gejala penyakit karena virus HIV, dimana mudah menular serta mematikan.
- Kematian.
- Serangan untuk anak muda.
- Tidak bermoral.
- Masalah lain yang berdampak tinggi untuk penularan virus AIDS yaitu remaja meninggalkan rumah tanpa ada izin serta menjadi anak layanan.
- Bunuh diri.
- Gila.
3. Penularan Penyakit HIV/AIDS
HIV akan bertahan lama di luar tubuh anusia haya jika darah mengandung HIV ini masih keadaan belum mengering. HIVpun akan mudah mati oleh air panas, sabun, maupun bahan pencuci hama lainnya.
Karena HIV inipun cepat mati di luar tubuh, maka HIV ini tidak bisa menular dari udara seperti halnya virus lain, misalnya virus influenza. Virus ini bisa hidup di udara bebas pada sekeliling kita. Hingga penularan influenzanya isa tejadi dari udara.
3.1 Cara Penularan HIV/AIDS
- Hubungan sex bersama seseorang yang sedang idap HIV.
- Alat jarum suntik maupun alat tusuk lain yang tercemar HIV.
- Ibu hamil yang sedang idap HIV terhadap bayi yang sedang dikandungnya.
3.2 Gejala Penularan HIV/AIDS
Gejala penularan HIV/AIDS terjadi hanya beberapa hari maupun beberapa minggu sesudah terinfeksi HIV, seseorang bisa jadi akan jadi sakit bergejala seperti flu, yaitu:
- Rasa lemah, lesu, dan letih
- Demam
- Sendir terasa nyeri
- Batuk
- Sakit tenggorokan
Gejala berikutnya yaitu memasuki tahap yang mana telah mulai timbul gejala yang hampir sama bersama gejala penyakit lainnya, adalah:
- Demam yang berkepanjangan.
- Penurunan berat badan, lebih 10% hanya dalam waktu tiga hari.
- Kelemahan tubuh mengganggu/menurunkan aktivitas fisik dalam keseharian.
- Diare maupu mencret terus-terusan tanpa sebab.
- Batuk serta sesak nafas lebih 1 bulan terus terusan.
- Kulit gatal serta bercak-bercak kebiruan.
Gejala penurunan kekebalan pada tubuh ditandai dengan mudah diserangnya penyakit lain, disebut pula dengan infeksi oportunistik. Artinya yaitu penakit disebabkan baik virus lain, jamur, bakteri, maupun parasite, yang jika sistem kekebalan tubuhnya baik kuman tersebut bisa dikendalikan tubuh. Tahap satu ini pengidap HIV sudah berkembang menjadi penderita AIDS. Gejala AIDS yaitu:
- Radang paru
- Radang saluran pencernaan
- Rangan karena jamur di kerongkongan dan mulut
- Kanker kulit
- TBC
- Gangguan susunan saraf
3.3 Perjalanan Infeksi HIV pada Tubuh Manusia
- Kekebalan tubuh mendeskripsikan mengenai fungsi sel darah putih pada tubuh seseorang sebagai sistem kekebalan tubuhnya untuk hadapi serangan kuman, virus, serta lainnya.
- Berbeda bersama virus lain, HIV merupakan virus tidak mudah untuk dilumpuhkan sel darah putih.
- Berdasarkan teori yang sudah diterima dengan luas, HIV serang sel darah putih, khususnya dinamakan dengan CS4 memilki peran untuk jaga kekebalan tubuh manusia.
- HIV akan makan waktu lama sebelum tampakan diri.
3.4 Perilaku Beresiko Tinggi
- Wanita serta laki-laki yang ganti-ganti pasangan untuk melakukan hubungan seksual, serta pasangannya.
- Wanita serta pria tuna susila, dan pelanggan mereka.
- Kalangan melakukan hubungan seksual tidak wajar, misalnya hubungan seks dari dubur/anal serta mulut misanya pada biseksual dan homo seksual.
- Penyalahgunaan narkotika oleh suntikan, menggunakan jarum suntiknya secara bersama.
3.5 Hal-Hal Tidak Menularkan HIV
- Bersenggolan bersama pengindap HIV
- Berjabat tangan
- Penderita AIDS batuk-batuk maupun bersin-bersin depan kita
- Sama-sama renang di kolam renang
- Gunakan WC yang sama
- Melalui gigital nyamuk serta lainnya
4. Pencegahan Penyakit HIV/AIDS
4.1 Pencegahan Penularan Melalui Hubungan Seksual
- Tidak lakukan hubungan seksual sebelum nikah
- Jika sudah menikah, hanya hubungan seksual bersama pasangan sendiri
- Jika salah satu pasangan telah terinfeksi HIV, maka melakukan hubungan harus gunakan kondom dengan benar
- Mempertebal iman serta taqwa
4.2 Pencegahan Penularan Melalui Darah
- Transfuse darah
- Penggunaan produk plasma dan darah
- Penggunaan alat suntik, serta alat lain yang bisa lukai kulit
4.3 Pencegahan penularan dari Ibu kepada Anak
- Memberikan informasi dengan benar dan tepat yang telah diterima terhadap lingukungan
- Apabila pda prcakapan keseharian mendengar info yang salah mengenai HIV, langsung perbaiki
- Mengusulkan adanya diskusi atau seminar
- Mengadakan kegiatan lain berhubunga bersama HIV/AIDS
- Tidak lakukan hubungan seks untuk yang belum nikah
- Selalu hindarkan diri dari penggunaan obat-obatan yang terlarang
- Jauhkan diri dari minuman yang dapat memabukan
- Tidak gunakan alat-alat misalnya alat tindak, alat suntik, alat tato, pisau cukur, sikat gigi bersama orang lain
5. Pengobatan Penyakit AIDS
Hingga kini belum ada obat paling tepat untuk sembuhkan penderita AIDS ini. Terdapat beberapa jenis obat yang sudah ditemukan untuk hambat perkembangan virus HIV, yaitu:
- AZT/Azidothimidine
- DDI/Didexynosine
- DDC/Didexycytidine
6. Tes HIV
Tes HIV merupakan suatu tes darah, khususnya digunakan untuk pastikan sudah terinfeksi HIV ataukah tidak.
6.1 Jenis Tes untuk Mendeteksi Infeksi HIV
- Tes secara Elisa/Enzyme Linked Immunosorbent Assay
- Tes secara Immunobloot atau Western Bloot
6.2 Hasil Tes HIV
- Hasil tes positif / +, artinya memiliki antibody pada virus HIV, maka sudah terinfeksi HIV
- Hasil tes negative, artinya, orang tersebut sama sekali tidak terinfeksi HIV, atau orang tersebut terinfeski HIV, namun tes ini dilakukan di periode jendela, adalah masa 1-6 bulan semenjak terinfeksi HIV.
- Jika hasil tes negative, maka agar dapat pastikan, tes diulangi lagi sesudah 3-6 bulan.
Sumber Materi: Buku Penjas Kelas 11 Semester 2 Terbitan Pusat Kurikulum dan Pembukuan, Balitbang, Kemdikbud