Berikut ini akan kami sampaikan tentang ringkasan materi Biologi yang membahas Faktor-Faktor Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan pada Bab 2 Kelas 12 K13 Revisi secara detail.
Daftar Isi
- 1 Faktor-Faktor Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
- 2 Faktor Genetik
- 3 Faktor Internal
- 4 Auksin atau IAI / Asam Indo Asetat
- 5 Gibberellin
- 6 Sitokinin
- 7 Gas Etilen
- 8 Asam Absisat / ABA
- 9 Kalin
- 10 Asam Traumalin
- 11 Faktor Lingkungan
- 12 Nutrisi
- 13 Air
- 14 Cahaya
- 15 Temperature dan Suhu
- 16 Kelembapan
- 17 Oksigen
- 18 Share this:
- 19 Related posts:
Faktor-Faktor Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Faktor Genetik
Setiap jenis tumbuhan tentu membawa gen bagi sifat-sifat tertentu, misalna berbatang tinggi maupun batang rendah. Tumbuhan mengandung gen baik serta didukung lingkungan berdasarkan pertumbuhan baik juga.
Faktor Internal
Faktor internal mmepengaruhi pertumbuhan, adalah hormone. Hormone tumbuhan dapat ditemukan F.W Went tahun 1928. Hormone tersebut asalnya dari bahasa Yunani Hormalin artinya penggiat. Hormone tumbuhan tersebut disebut dengan fitohormon. Diantaranya fotohormon tersebut, yaitu:
Auksin atau IAI / Asam Indo Asetat
Auksin adalah senyawa asam asetat bersama gugusan indol serta derivet-derivetnya. Mulanya auksin ditemukan pada ujung koleoptil kecambah Avena Sativa. Fungsi auksin, adalah:
- Merangsang perpanjangan sebuah sel
- Merangsang pembentukan buah serta bunga
- Merangsang pemanjangan titik tumbuh
- Pengaruhi pembengkokan batang
- Merangsang pembentukan akar lateral
- Merangsang terjadi diferensiasi
Gibberellin
Gibbelerellin adalah hormone pertama kali bisa ditemukan terhadap jamur Gibberella fujikuroii parasite tumbuh di padi. Fungsinya yaitu:
- Merangsang pembelahan sel cambium
- Merangsang pembugaan lebih awal dari sebelum waktunya
- Merangsang pembentukan buah tanpa biji
- Merangsang tanaman tumbuh lebih cepat hingga memiliki ukuran raksasa
Sitokinin
Sitokinin adalah kumpulan senyawa memiliki fungsi hampir sama dengan yang lainnya. Fungsinya yaitu:
- Merangsang poses pembelahan sel
- Menunda-nunda pengguguran bunga, daun, serta buah
- Pengaruhi pertumbuhan akar dan tunas
- Tingkatkan daya resistensi pada pengaruh merugikan.
- Menghambat / menahan menguningnya daun sebagai jalan pembuatan potein serta klorofil seimbang pada daun.
Gas Etilen
Gas Etilen adalah hormone tumbuh sedang keadaan normal bentuk gas. Fungsi dari gas etilen, adalah:
- Bantu pecahkan dormansi terhadap tanaman.
- Mendukung pematangan buah.
- Mendukung terjadi abscission terhadap daun.
- Mendukung proses pembuangan.
- Hambat pemanjangan akar terhadap berbagai spesies tanaman serta bisa menstimulasi pemanjangan batang.
- Menstimulasi perkecambahan.
- Mendukung terbentuk bulu-bulu akar.
Asam Absisat / ABA
Asam absisat adalah hormone tumbuh hampir selalu hambat pertumbuhan, baik pada bentuk turunkan kecepatan atau hentikan pembelahan serta pemanjangan sel bersama-sama.
Fungsi dari asam absiat adalah:
- Hambat perkecambahan biji.
- Pengaruhi pembungaan tanaman.
- Perpanjang masa domansi umbi-umbian.
- Pengaruhi pucu tumbuhan agar dapat lakukan dormansi.
Kalin
Kalin adalah hormone mempengaruhi terhadap pembentukan organ.
Asam Traumalin
Jika tumbuhan terluka, luka bisa diperbaiki lagi. Kemampuan tersebut disebut dengan regenerasi maupun restitusi.
Faktor Lingkungan
Fator lingkungan mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan, diantaranya:
Nutrisi
Nutrisi sangat diperlukan tumbuhan tidak hanya karbondioksidan dan oksigen namun elemen dari unsur lainnya.
Air
Fungsi air, yaitu:
- Untuk fotositensis
- Aktifkan reaksi enzim
- Membantu proses kecambah biji
- Jaga atau pertahankan kelembaban
- Untuk transpirasi
- Tingkatkan tekanan turgor hingga rangsang pembelahan sel
- Hilangkan asam absisi
Cahaya
Setiap tumbuhan tentu sangat perlukan cahaya bagi pertumbuhan, karena cahaya ini memliki peran untuk fotosintesis serta fotomorgenesis. Biji tumbuhan kecambah serta tumbuh pada tempat gelap / tidak ada cahaya yang tumbuhnya tidak akan normal.
Panjang penyinaran memiliki pengaruh spesifik pada pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Panjang periode cahaya hariannya disebut dengan fotoberiode, sedang reaksi tumbuhan pada fotoperiode berbeda panjangnya disebut dengan fotoperiodisme.
Berdasarkan syarat panjang hari bagi pembuangan, sebagian besar tumbuhan dapat dibagi menjadi 3 kelompok utama, diantaranya:
- Tumbuhan berhari pendek / short day plant, berbunga apabila panjang hari kurang dari kritis tertentu, seperti kastuba, ubi jalar, nanas, serta padi. Pangjang harinya harus krang dari 11 sampai 15 jam supaya pembungaan terjadi.
- Tumbuhan berhari panjang / long day plant, berbunga apabila panjang harinya lebih dari periode kritis tertentu, seperti tanaman jarang serta ketang. Panjang hari harus lebih 12 sampai 14 jam supaya pembungaan terjadi.
- Tumbuhan berhari netral / day-neutral plant, berbunga tentu tidak tergantung dengan panjangnya hari, bisa hasilkan bung kapanpun pada setahun, seperti jagung.
Temperature dan Suhu
Suhu optimum 150C sampai 300C adalah suhu paling baik bagi setiap pertumbuhan. Suhu minimal kurang lebih 100C adalah suhu paling rendah yang mana tumbuhan masih bisa tumbuh. Suhu maksimal 150C sampai 380C adalah suhu paling tinggi yang mana tumbuhan masih bisa tumbuh.
Kelembapan
Kelembapan memiliki hubungan dengan laju transpirasi dari daun karena transpirasi ini berhubungan dengan laju pengangkutan unsur serta air terlarut. Jika kondisi lembap bisa dipertahankan maka air akan banyak diserap tumbuhan serta lebih sedikit untuk diuapkan. Kondisi tersebut mendukung setiap aktivitas pemanjangan selnya hingga sel-sel lebih cepat capai ukuran maksimal serta tumbuh semakin besar.
Oksigen
Bagi pemecahan senyawa molekul besar atau ketika respirasi supaya hasilkan energy diperlukan di proses pertumbuhan serta perkembangannya.
Itulah ringkasan materi Biologi yang membahas tentang Faktor-Faktor Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan, semoga bermanfaat.
Sumber Materi: Buku Biologi Kelas 12 Semester 1 Terbitan BSE