Berikut ini akan kami share tentang Hereditas pada Bab 9 Kelas 12 Materi Biologi dengan detail.
Daftar Isi
- 1 Ringkasan Materi Hereditas
- 2 Pendahuluan
- 3 Cacat Menurun Bukan Kejadian Saat Seorang Ibu Sedang Hamil
- 4 Sifat yang didapat dari Lingkungan Tidak bisa diwariskan terhadap Keturunannya
- 5 Kebanyakan Sifat Berkembang dengan Dukungan Lingkungan
- 6 Pola-Pola Hereditas
- 7 Penyimpangan Semu Hukum Mendel
- 8 Interaksi Alela Ganda
- 9 Polimeri
- 10 Kriptomeri
- 11 Epistasis serta Hipostasis
- 12 Komplementer
- 13 Tautan Gen (Linkage)
- 14 Tautan Seks
- 15 Himofilia
- 16 Buta Warna
- 17 Anadontia
- 18 Pindah Silang / Tautan Tidak Sederhana
- 19 Gen Letal
- 20 Letal Resesif
- 21 Letal Dominan
- 22 Hereditas terhadap Manusia
- 23 Cacat serta Penyakit Bawaan
- 24 Albino
- 25 Brakidaktili, Sindaktili, serta Polidaktili
- 26 Golongan Darah
- 27 Sejarah Penemuan
- 28 Sistem Penggolongan Darah
- 29 Share this:
- 30 Related posts:
Ringkasan Materi Hereditas
Pendahuluan
Berbagai pengertian keliru tentang pewarisan sifat yaitu:
Cacat Menurun Bukan Kejadian Saat Seorang Ibu Sedang Hamil
Hingga sekarang ini masih saja beredar cerita tentang kelahiran anak cacat mental maupun fisik, selalu dihubungkan bersama kejadian saat si ibu sedang mengandung.
Misalnya, ibu melahirkan anak memotong paruh ayam akan dimasak, padahal bibir sumbing tersebut suatu cacat diwariskan terhadap keturunan sifat dipengaruhi kelamin. Adalah lebih banyak terlihat terhadap ria dibandingkan wanita.
Sifat yang didapat dari Lingkungan Tidak bisa diwariskan terhadap Keturunannya
Sifat didapatkan karena pengaruh makanan maupun pengaruh latihan tidak bisa diwariskan terhadap keturunannya. Seperti otot-otot besar kalangan binaragawan didapatkan karena latihan, tidak diwariskan terhadap keturunannya tanpa berlatih.
Kebanyakan Sifat Berkembang dengan Dukungan Lingkungan
Hijaunya rumput serta tumbuhan lain, ditentukan tidak hanya oleh faktor kebakaan / gen, namun sangat tergantung dari lingkungan / sinar matahari. Sifat-sifat lainnya menentukan kerjasama bersama lingkungannya yaitu contohnya bakat-bakat untuk musik, menyanyi, maupun menggambar.
Pola-Pola Hereditas
Pola – pola Hereditas cakup pewarisan sifat induk terhadap keturunannya melalui gamet dengan ikuti ikuti aturan tertentu.
Prinisp pewarisan sifat induk terhadap keturunannya sudah dikemukakan Rahib Gregor Johan Mendel, perbandingan keturunan kedua F2 yaitu 9:3:3:1.
Sarjana Amerika, Walter Stanborough Sutton jabarkan prinsip-prinsip Mendel sebagai pola Hereditas dengan jelaskan terkait kromosom, adalah:
- Jumlah kromosom dikandung sel sperma serta sel telur yaitu sama.
- Organisme baru sebagai hasil fertilisasi ovum oleh sperma memiliki kandungan 2 perangkat kromosom di setiap selnya.
- Pada meiosis, kedua perangkat kromosom merupakan tetap, sekalipun proses pembelahan meiosis serta mitosis.
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Interaksi Alela Ganda
- Perkawinan ayam berjengger rose/mawar (R-pp) bersam ayam berjengger tunggal (rrpp).
- Perkawinan ayam berjengger biji/pea (rrP-) bersama ayam berjengger tunggal (rrpp).
Polimeri
Merupakan gen memiliki banyak sifat berbeda yang berdiri sendiri, namun mempengaruhi bagian sama dari sebuah organisme.
Kriptomeri
Kriptomeri adalah sebuah peristiwa yang mana gen seakan-akan tersembunyi serta baru terlihat pengaruhnya jika terdapat gen dominan bertemu bersama yang lain.
Epistasis serta Hipostasis
Epistasis adalah sebuah peristiwa yang amna pengaruh gen dominan menutupi pengaruh gen dominan lainnya yang bukan alelnya.
Komplementer
Sebuah peristiwa yang mana 2 macam gem bukan alelnya harus kerjasama agar bisa terlihat pengaruhnya. Jadi gen satu bersama lainnya saling melengkapi.
Tautan Gen (Linkage)
Apabila pada sebuah kromoson ada lebih dari 1 gen mengendalikan sifat berbeda / bukan alelnya, maka peristiwa satu ini disebut dengan linkage maupun tautan gen. Peristiwa ini terjadi karena jumlah gen yang terdapat pada setiap makhluk hidup banyak sekali, padahal kromosom jumlahnya sendiri. Hal demikian bisa berakibat adanya lebih 1 gen pada 1 kromosom.
Tautan Seks
Tautan seks adalah gen yang ada pada kromoson kelamin. Gen yang terangkai terhadap kromosom kelamin ini disebut dengan gen terangkai kelamin. Jadi gen terangkai kelamin bisa dibedakan atas gen terangkai X, adalah terangkai terhadap kromosom X serta gen terangkai Y.
Himofilia
Adalah penyakit keturunan mengakibatkan seseorang terluka, daranya sulit untuk membeku.
Buta Warna
Adalah penyakit genetis disebabkan karena gen resesif c yang terangkai komosom-X.
Anadontia
Anadontia merupakan kelainan menurun disebabkan gen resesif terhadap kromosom X, yang mana penderitanya tidak memiliki benih gigi pada tulang rahangnya, hingga selanjutnya gigi tersebut tidak akan tumbuh.
Pindah Silang / Tautan Tidak Sederhana
Pindah silang / crossing over adalah peristiwa penukaran segmen dari kromatid 1 dengan lainnya, dari sepasang kromosom homolog.
Gen Letal
Adalah gen dalam keadaan homozigot dan akan sebabkan kematian individu. Apabila kematian berlangsung saat zigot embrio maupun baru lahir maka disebut dengan gen letal.
Letal Resesif
Gen letal tidak terlihat pengarunya dalam keadaan heterozigot, namun keadaan homozigot resesif sebabkan matinya individu memilikinya.
Letal Dominan
Gen letal terlihat berpengaruh fenotipnya keadaan heterozigot namun tidak sebabkan matinya individu yang baru.
Hereditas terhadap Manusia
Cacat serta Penyakit Bawaan
Cacat serta penyakit bawaan bisa diwariskan dari gen. cacat bawaan tersebut terdapat yang diturunkan melalui kromosom kelamin ataupun kromosom tubuh. Cacat bawaan yang terpaut kromosom tubuh resesif, yaitu:
Albino
Albino ditandai oleh proses pigmentasi tidak normal terhadap kulitnya, begitupun terhadap bagian tubuh lainnya. Fenotipenya sama dengan bule.
Brakidaktili, Sindaktili, serta Polidaktili
Brakidaktili merupakan cacat yang sebabkan jari-jarinya pendek. Sindaktili merupakan cacat menyebabkan jari tangan maupun kaki saling berdekatan. Polidaktili merupakan cacat menyebabkan jumlah jarinya lebih 5.
Golongan Darah
Olongan darahpun bisa diwariskan melalui gen
Sejarah Penemuan
Pengertian dari komposisi darah serta studi mengenai sirkulasi darah, pertama ditemukan Harvey. Landsteiner temukan serta klasifikasikan aglutinogen serta agglutinin terhadap darah yang bisa pecahkan masalah pada transfuse darah hingga Landsteiner mendapat Nober pada 1930.
Sistem Penggolongan Darah
- Sistem ABO
- Sistem MN
- Sistem MNSs
- Sisten Rh/factor Rh
- Golongan darah selain MN, ABO, MNSs, serta Rh
Sumber Materi: Buku Biologi Kelas 12 Semester 1 Terbitan BSE