Berikut ringkasan materi Sosiologi untuk kelas 11 yang membahas tentang Integrasi dan Reintegrasi Sosial. Semoga bisa bermanfaat sebagai bahan belajar kamu di rumah. Ringkasan materi ini bersumber dari buku paket Sosiologi kelas 11 terbitan Erlangga.
Daftar Isi
- 1 Integrasi dan Reintegrasi Sosial
- 2 Syarat terwujudnya integrasi sosial yaitu
- 3 Bentuk-bentuk Integrasi Sosial
- 4 Integrasi Normatif
- 5 Integrasi Fungsional
- 6 Integrasi Koersif
- 7 Proses Integrasi Sosial
- 8 Akulturasi
- 9 Asimilasi
- 10 Akomodasi
- 11 Integrasi atau kohesi sosial
- 12 Pemulihan (Recovery)
- 13 Rekonsiliasi
- 14 Rehabilitasi
- 15 Rekonstruksi
- 16 Transformasi Sosial
- 17 Reintegrasi Sosial
- 18 Share this:
- 19 Related posts:
Integrasi dan Reintegrasi Sosial

Integrasi sosial mempunyai pembaruan sesuatu yang berbeda hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat.
Syarat terwujudnya integrasi sosial yaitu
- Anggota-anggota masyarakat merasa berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan di antara mereka.Hal itu berarti kebutuhan fisik dan sosial mereka dapat terepenuhi oleh sistem sosial.
- Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama,tidak mudah berubah,dan dijalankan secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakat.
Satu integeritas sosial dapat berlangsung cepat atau lambat,tergantung pada faktor-faktor berikut.
1. Homogenitas kelompok Dalam kelompok atau masyarakat yang tingkat kemajemukannya ronidali, integrasi sosial akan mudah dicapai. Sebaliknya, dalam kelompok tau masyarakat majemuk, integrasi sosial akan sulit dicapai dan memakan waktu yang sangat lama.
Dengan demikian, dapat kita katakan bahwa semakin homogen suatu kelompok atau masyarakat, semakiri mudah pula nroses integrasi antara anggota di dalam kelompok atau masyarakat tersebut. Contoh kelompok atau masyarakat yang homogen adalah kelompok mäsyarakat dengan satu suku bangsa.
2. Besar kecilnya kelompok Umumnya, dalam kelompok yang kecil, tingkat kemajemukan anggotanya relatif rendah sehingga integrasi sosialnya lebih mudah tercapai. Hal itu dapat disebabkan, dalam sebuah kelompok kecil, hubungan sosial antar anggotanya terjadi secara intensif, sehingga komunikasi dan tukar-menukar budaya akan semakin cepat.
Dengan demikian, penyesuaian atas perbedaan-perbedaan dapat lebih cepat dilakukan. Sebaliknya, dalam kelompok besar tingkat kemajemukannya relatif tinggi, sehingga integrasi sosial akan lebih sulit dicapai.
3. Mobilitas geografis Anggota kelompok yang baru datang tentu harus menyesuaikan diri dengan identitas masyarakat yang ditujunya (masyarakat asal/penduduk asli).
Namun, semakin seringnya anggota masyarakat datang dan pergi, maka semakin sulit juga terjadinya proses integrasi sosial. Sementara itu, di dalam masyarakat yang mobilitasnya rendah, seperti daerah atau suku terisolasi, integrasi sosial dapat cepat terjadi dengan cepat.
4. Efektivitas komunikasi Efektivitas komunikasi yang baik dalam masyarakat juga akan mempercepat integrasi sosial. Semakin efektif komunikasi berlangsung, semakin cepat juga integrasi anggota-anggota masyarakat tercapai,
Sebaliknya, semakin tidak efektif nya komunikasi yang berlangsung antar anggota masyarakat, semakin lambat dan sulit juga integrasi sosialnya terwujud. Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial Integrasi sosial dapat terjadi dalam tiga bentuk berikut.
Bentuk-bentuk Integrasi Sosial
Integrasi Normatif
Integrasi normatif artinya sebagai bentuk integrasi yang terjadi ekibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam hal ini, norma mempersatukan masyarakat. Misalnya, bangsa Tunggal Ika.
Integrasi Fungsional
Integrasi fungsional terbentuk karena ada fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat.
Misalnya Indonesia yang rusuh yang berhenti yang terdiri dari bermacam-macam suku mengintegeritasikan dirinya dengan melihat fungsi dari masing-masing suku yang ada,seperti suku Bugis yang suka melaut difungsikan sebagai penyedia hasil-hasil laut,suku Minang yang pandai berdagang difungsikan sebagai penjual hasil-hasil laut tersebut.
Integrasi Koersif
Integrasi terakhir ini terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa.
Contoh Integrasi koersif yaitu perusuh yang berhenti mengacau karena polisi menembakan gas air mata.
Proses Integrasi Sosial
Akulturasi
Akulturasi adalah proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing yang berbeda.
Asimilasi
Asimilasi adalah suatu proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan-perbedaan yang ada di antara individua tau kelompok dalam masyarakat.
Akomodasi
Akomodasi dalam masyarakat multicultural seperti Indonesia diharapkan dapat membentuk sebuah masyarakat yang damai tanpa hadirnya perpecahan.
Faktor-faktor Pendorong integrasi sosial
- Toleransi terhadap kelompok manusia dengan suatu kebudayaan yang berbeda.
- Sikap saling menghargai orang lain dengan kebudayaan nya.
- Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyrakat.
- Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.
- Perkawinan campuran (amalgamation).
- Adanya musuh bersama dari luar.
Integrasi atau kohesi sosial
Integrasi / kohesi sosial menurut Council of Europe Strategy for social Cohesion adalah usaha untuk mengurangi perselisihan.
Ada empat elemen yang perlu diperhatikan,yaitu sebagai berikut.
- Terpenuhi hak asasi manusia
- Menjunjung tinggi harkat dan martabat seseorang.
- Tidak adanya diskriminasi.
- Adanya sebuah partisipasi aktif atau keikutsertaan individu.
Pemulihan (Recovery)
Pemulihan pascakonflik tujuannya adalah membangun masyarakat Indonesia yang cinta damai.
Karena itu,pembangunan kearah perdamaian harus diupayakan dengan serius untuk mengatasi sumber-sumber konflik dan akar-akar kekerasan di masyarakat.
Rekonsiliasi
Sesuai dengan undang-undang Republik Indonesia No 7 tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial pasal 37,disebutkan pada Ayat (1) pemerintahan dan pemerintahan daerah melakukan sebuah rekonsiliasi dapat dilakukan dengan menggunakan insituisi/pranata sosial atau satuan tujuan penyelesaian konflik sosial.
Rehabilitasi
Rehabilitasi dituju pada daerah pascakonflik dan juga di daerah terkena dampak konflik.Adapun upaya rehabilitasi tersebut adalah sebagai berikut
- Pemulihan psikologis korban konflik dan perlindungan kelompok rentan.
- Pemulihan kondisi,ekonomi,budaya,keamanan dan ketertiban
- Peningkatan pelayanan Kesehatan pada anak-anak
- Pemulihan ekonomi dan hak keperdataan,serta peningkatan pelayanan pemerintah.
- Pemfasilitasian serta mediasi pengembalian dan pemulihan asset korban konflik.
Rekonstruksi
Pelaksanaan Rekonstruksi sebagai berikut:
- Perbaikan sarana dan prasarana umum daerah konflik.
- Perbaikan dan pemulihan tempat ibadah.
- Pemulihan dan peningkatan fungsi pelayanan publik di lingkungan dan atau daerah pascakonflik
- Perbaikan dan penyediakan fasilitas pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar spesifik perempuan,anak-anak,lanjut usia,dan kelompok orang yang mengidap kebutuhan khusus.
Transformasi Sosial
Transformasi sosial terdiri dari 2 kata yaitu transformasi dan sosial.
Transformasi sosial juga mempengaruhi pola interaksi didalam masyarakat.BilaTransformasi sosial terjadi dan perubahan tersebut diterima oleh masyarakat,akan terjadi integrasi dalam masayarakat.
Reintegrasi Sosial
Reintegrasi merupakan suatu proses sosial dalam menyatukan Kembali phak-pihak yang berkonflik untuk berdamai atau Bersatu Kembali seperti kondisi sebelum terjadinya konflik.
Tujuan masyarakat memilki sarana yaitu menetralkan ketegangan-ketegangan yang timbul dari dampak konflik.
Reintegrasi tidak semudah menyatukan satu jaringan hubungan.
Reintegrasi sosial yaitu sebagian upaya Kembali kepercayaan,modal sosial,dan kohesi sosial.Proses ini bukanlah proses yang mudah.
Reintegrasi terlaksa apabila norma-norma atau nilai baru telah melembaga dalam diri warga Indonesia
Adapun koeksistensi yang artinya suatu keadaan ketika dua atau lebih kelompok hidup bersama dan juga menghormati perbedaan tiap kelompok dan menyelesaikan masalah antarkelompok tanpa melibatkan kekerasan.
Koeksistensi ada sebelum dan setelah terjadinya konflik.
Koeksistensi memberikam kondisi alamiah dan psikologis bagi individu,kelompok masyarakat tujuan nya mengurangi ketegangan terutama setelah terjadinya konflik.
SUMBER : ERLANGGA