Bab 9 Volume 1 – Membulatkan Angka

Posted on

Kami sampaikan tentang Membulatkan Angka dengan detail dari Materi Matematika Kelas 4 Sekolah Dasar Kurikulum Merdeka.

Ringkasan Materi Matematika Kelas 4 Bab 9 Kurikulum Merdeka Volume 1 – Membulatkan Angka

Ayah, Ibu, Yuni, seta Joko belanja ke Toko Kue serta berbincang mengenai hal di bawah ini.  Ayo lihat, mereka sedang brdiskusi mengenai harga sebungkus roti tawar yang istimewa. 

Membulatkan Angka
Photo by Magda Ehlers on Pexels.com

Ayah: 30ribu itu mahal untuk roti tawar. 

Ibu: 26ribu itu lebih murah dibandingkan toko yang lain. 

Yuni: apabila kita memiliki 27ribu rupiah, kita dapat membelinya lho. 

Joko: Ayo beli saja harganya hanya kisaran 20ribu rupiah. 

Membulatkan

dengan skala 10ribu, harga roti tawar 26.300 rupiah. Lebih dengan dengan harga 20ribu atau 30ribu? Bagaiana  kita menyatakannya dengan baik?

Note: sebuah angka perkiraan disebut pula dengan angka pembulatan. Seperti, angkanya kurang lebih 30 ribu, dikatakan sekitar kira-kira 30ribu. 

Tabel berikut ini menunjukan banyak siswa di sebuah kabupaten. Berapa siswa bersekolah di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas pada skala 10ribuan?

Menyatakan Angka Sebagai Angka Pembulatan

Ayo berpikir seperti apa menyatakan banyaknya siswa SMP dan SMA di 2 sebagai angka pembulatan pada nilai tempat 10 ribuan. 

Menyatakan Angka sebagai Angka Pembulatan

Saat kita akan nyatakan sebuah angka  sebagai angka pembulatan ke 10ribuan terdekat. Kita harus melihat pada nilai tempat ribuan serta angka di depannya. 

Note: cara ditunjukan di atas digunakan agar dapat menyatakan perkiraan angka maupun disebut pula dengan pembulatan. 

Lebih besar maupun sama dengan 5 artinya 5 maupun lebih (lebih banyak) dari 5. 

Kurang dari 5 artinya lebih kecil dari 5 serta tidak sama dengan 5. 

Kurang dari maupun sama dengan 5 artinya 5 maupun lebih kecil dari 5. 

Ayo bulatkan harga roti tawar, 26.300 rupiah dengan skala ribuan. 

Jumlah penduduk di Kota Lama serta Kota Baru ditunjukan di table di bawah ini. 

a. Berapakah jumlah penduduk pada puluhan ribu di masing-masing kota?

b. Berapakah jumlah penduduk dengan ribuan di setiap kota?

Ayo, pikirkanlah mengenai angka dibulatkan menjadi 2ribu ke nilai ribuan paling dekat. 

a. Bulatkanlah angka di bawah ini pada ribuan terdekat. 

1350, 1499, 1500, 1502, 2001

2499, 2500, 2501, 2570, 2608

b. Temukanlah angka paling besar serta terkecil dapat dibulatkan pada ribuan paling dekat menjadi 2ribu. 

c. Ayo, nyatakanlah rentang angka bisa dibulatkan menjadi 2ribu dengan gunakan istilah lebih dari maupun sama dengan serta kurang dari. 

Bulatkanlah angka di bawah ini pada nilai tempat pertama serta kedua mulai dengan nilai tempat paling besar. Ayo, berpikir nilai tempat mana yang harus dibulatkan serta menuliskan angka pembulatannya pada table di bawah ini. 

Membulatkan ke Atas dan ke Bawah

Terdapat 876 lembar kertas, apabila diikat 100an, berapa ikat dapat didapatkan?

Disini kita buang angka yang kurang dari 100. Ini disebut oleh membulatkan ke bawa ke nilai 100an. 

Terdapat 823 orang berwisata dengan gunakan kereta. Satu gerbang dapat menampung 100 orang. Berapa gerbong diperlukan? 

Disini kita pertimbangkan sisanya agar dapat dijadikan 100. Ini disebut dengan pembulatan ke atas ke nilai 100 an. 

Note: terdapat jenis cara agar dapat mendapat angka perkiraan, angka pembulatan, angka pembuatan kebawah, serta angka pembulatan ke atas. 

Latihan

Ayo, dapatkanlah angka nilai tempat paling tinggi kedua dengan membulatkannya ke bawah. Dapatkanlah angka nilai tempat paling tinggi pertama denga bulatkan ke atas. 

① 28.138 ② 3.699 ③ 42.500 ④ 9.810

Taksiran Kasar

tabel pada sebelah kanana menunjukan banyak sekali pengunjung kebut binatang pada suatu hari. 

a. Berapa perkiraan banyak pengunjung pada ribuan di hari tersebut? 

Note: Angka dihitung dengan gunakan pembulatan disebut pula dengan taksiran kasar. 

b. Berapa bedanya pengunjung pada siang hari daripada dengan pengunjung pagi hari pada ratusan? 

Sumber Materi: Buku Matematika Kelas 4 Semester 1 Terbitan Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi