Ringkasan Materi Pendidikan Agama Islam Kelas 4 Bab 5 Kurikulum Merdeka – Kisah Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah
Kami sampaikan tentang Kisah Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah dengan detail dari Materi PAI Kelas 4 Sekolah Dasar Kurikulum Merdeka.
Kisah Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah
Secara bahasa, hijrah artinya memutuskan maupun meninggalkan. Sedangkan dalam KBBI yaitu perpindahan Nabi Muhamad saw bersama sbagai pengikutnya dari Makkah ke Madinah agar dapat selamatkan diri dari tekanan kaum kafir Quraisy Makkah. Madinah yaitu nama kota sebelumnya dengan nama Yasrib. Yasrib terletak di Utara Kota Makkah berjarak kurang lebih 450,4 km.
Sebab-Sebab Hijrah Nabi Muhamad saw
Nabi Muhamad saw ketika memutuskan hijrah ke Madinah diawali dengan peristiwa menjadi sebab pendorognya, yaitu:
- Dakwahnya Rasul di Mekkah kurang mengalami perkembangan karena adanya penolakan kafir Quraisy.
- Peristiwa Baiat Aqabah dan permintaan penduduk Madina supaya Nabi Muhamad saw tinggal bersama serta akan bantu untuk dakwah.
- Perintah Allah swt agar dapat berhijrah telah turun trehadap Nabi Muhamad saw.
Kisah Perjuangan Hijrah Nabi Muhamad saw ke Madinah
Ali bin Abi Thalib Menempati Tempat Tidur Nabi Muhamad saw
Kaum musyrik Quraisy terpukul sekali dengan kesuksesan dari banyaknya sahabat Nabi yang berhijrah ke Madinah agar dapat bangun sebuah komunitas muslim paling tenang, sambil dakwah. Maka itu sebeum semakin membesarnya agama baru. Merka memutuskan agar dapat celakai Rasul. Mereka memilih dari kelompok kaum masyrik pemuda-pemudanaya yang sangat tangguh. Lalu mencelakai Nabi bersama-sama. Tujuannya supya tugas tidak ditangug satu maupun dua suku. Maka itu, keluarga besar Nabi tidak akan bisa melawan.
Allah swt sampaikan rencana kamu Qurisy terhadap Nabi maka beliau perintahkan Ali bin bi Thalib agar tidur di pembaringannya. Beliau sambil gunakan selimut dengan warna hijau buatan Hadramaut biasanya beliau gunakan. Pemuda-pemuda yang terpilih ini memata-matai tempat pembaringannya serta merasa yakin bahwa belum sedang tidur nyenyak. Namun sebetnya tanpa mereka sadari, nabi sudah keluar rumah. Keeskan harinya, mereka terperanjat sekali karena baru mengetahui bahwasanya yang diduga Nabi yaitu Ali bin Abi Thalib yangs aat ditanya bersikeras menjawab, “saya tidak tahu”.
Nabi Muhamad saw ke Rmah Abu Bakar
Saing jelang hijrah, Nabi erkunjung mneuju Abu Bakar. Saat masuk pada rumah, beliau meminta banyak berdua saja bersama Abu Bakar. Nabi menyampaikan terhadap Abu Bakar beliau sudah mendapatkan izin agar dapat berhijrah. Abu bakar sampaikan bahwa ia sudah siapkan 2 unta. Satu untuk Nabi serta satu lagi untuknya agar dapat mlaukan perjalanan ke Madinah. Iapun mneghubugi Abdullah bin Uraiqit agar bisa menjadi penunjuk jalan.
Awal Perjalanan
Tanggal 27 Shafar tahun ke-14 kenabian, bertepatan tanggal 12/13 September 622 M. Di tengah kegelapan malam, Nabi keluar dari rumah Abu bakar. Beliau berdua tidak melalui pintu depan. Melainkan dari celah dalamnya rubah ke jalan belakang. Hal satu ini diakukan kehati-hatian, beliau berjalan kaki ke gua Sur. Bahkan ia berjalan dnegan ujung jari kakinya agar tidak tinggalkan jejak yang bisa diselusuri.
Nabi Muhamad saw tempuh pejalanan dengan ambil jalur selatan Makkah biasanya digunakan perjalannya menuju Yaman. Tidak hanya jalur utama biasanya digunakan menuju Madinah. Jalan ke Gua sangat sempit, terjal serta banyak sekali bebatuan. Sebelum jauh dari perbatasan Makkah, Nabi berhenti sesaat ungkapkan rasa cinta beliau terhadap tanah airnya.
Di dalam Gua Sur
Sebelum masuk Gua, Abu Bakar masuk dahulu, periksa jangan sampai terdapat suatu yang membahayakan Nabi serta sesudah semuanya aman, Abu bakar persilahkan beliau untuk masuk agar beristirahat. 3 malam lamanya, Nabi bersama Abu bakar ini di alam Gua. Malam Jum’at, Sabtu, serta Ahad. Setiap malamnya datang ke sana, putra Abu bakar yaitu Abdullah, agar dapat sampaikan perkembangan terjadi di Makkah. Kemudian kembali lagi setiap subuh lakukan aktivitasnya di Makkah supaya tidak dicurigai. Sedang Amir bin Fuhairah, bekas budaknya Abu bakar, diberikan tugas menggembalakan kambil sekitar gua agar dapat hilangkan jejak Abdullah. Di malam harinya ia memerah susu kambing gembalanya agar dapat diminum Nabi Muhamad dengan Abu bakar.
Perjalanan ke Madinah
Sesudah berlalu hari ketiga, tepatnya di hari Senin 1 Rabiul Awal tahun pertama hijriah, bertepatan 16 September 622 M Nabi bersama Abu Bakar dijemput Abdullah bin Uraiqat untuk antar mereka ke Madinah sambil bawa kedua unta dititipkan sebelumya oleh Abu bakar. Sebelum tunggangi satu unta disiapkan Abu Bakar. Nabi berkata tidak akan menunggangi unta bukan miliknya. Abu Bakarpun berkata, ini hadiah untukmu. Nabi bersikeras menolaknya sambil bertanya berapa harganya. Karena dengan desakan Nabi Abu Bakar sampaikan harga serta setuju untuk dibayar oleh beliau.
Yasrib Menjadi Madinah
Tanggahl 8 Rabiul Awwal 1 H/23 September 622 M. rombongan tiba di Quba Nabi serta Abu Bakar disambut hangat sekali. Apalagi setiap harinya sesudah salah subuh hingga zuhur sehari-harinya menantikan kehadiran Nabi. Penduduk Madinah mendengarnya tiba Nabi Muhamad saw di Quba juga terus berdatangan menyambut beliau. Nabi Muhamad di Quba tinggal selama 4 hari Senin, Selasa, Rabu, serta Kamis. Di tempat itu, beliau bangun Masjid Quba.
Nabi Muhamad saw Tiba di Madinah
Beliau disambut meriah sekali di jalan maupun dari atas rumah-rumah. Masyarakat, diantaranya para wanita mengelu-elukan beliau berama syair-syair mengharumkan. Salah satunya sangat terkenal. Semua menginginkan agar Nabi muhamad tinggal di Rumahnya. Merekapun menarik Kendal untanya supaya Nabi Muahmad sudi tetapi beliau berkata “biarkanlah saja unta nantinya berjalan, dia diperintah” unta lalu berhenti duduk di Mesjid Nabawi. Kemudian ia bangkit serta berjalan kembali beberapa langkah sambil noleh ke kiri serta ke kanan, lalu kebmali lagi ke lokasi semula.
Hikmah Hijrah Nabi Muhamad SAW
Kisah hijrah Nabi ke Madinah mempunyai nilai sejarah sangat berpengaruh pada perjalanan dakwah Islam serta kehidupan kamu muslimin. Semenjak Nabi serta para Sahabat tinggal di Madinah dakwah Islam terus alami pekembangan serta alami kemajuan dengan pesat.
- Setiap muslim sebaiknya mampu tematkan usaha serta kepasrahan terhadap Allah swt dalam hadapi sebuah peristiwa.
- Ini memberikan pelajaran bahwasanya dalam berjuang, seseorang harus bisa memberikan semuanya yang dimilikinya sampai cita-cita perjuagan islam tercapai. Tidak menanti hadiah serta imbalan atas perjuangannya.
- Ulet dan tawakal
- Ikhlas dan rela berkorban
- Perlunya keterlibatan semua kelompuk untuk upaya capai cita-cita bersama
- Kerjasama
Bagaimana meneladani kisah hijrah Nabi muahamad ke madinah?
- Meneladani sikap ulet, cara mneladaninya yaitu atur cara belajar secara efektif saat erdapat kesulitan. Seperti, membuat kelompok belajar sendiri
- Meneladani ikhlas, cara meneladaninya dengan tidak mengharapkan imbalan serta pujian waktu untuk bantu teman.
Sumber Materi: Buku Pendidikan Agama Islam Kelas 1 Semester 1 Terbitan Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi