Ringkasan Materi Pendidikan Agama Islam Kelas 4 Bab 2 Kurikulum Merdeka – Teladan Mulia Asmaulhusna
Kami sampaikan tentang Mengaji dan Mengkaji Teladan Mulia Asmaulhusna dengan detail dari Materi PAI Kelas 4 Sekolah Dasar Kurikulum Merdeka.
Bab 2 Kurikulum Merdeka – Teladan Mulia Asmaulhusna
Lima Asmalhusna dan Artinya
Al-Malik
Al-Malik adalah salah satu nama Allah yang agung. Al-Malik berarti Maharaja, Penguasa atas semua makhluk. Allah swt sendiri yang mengatur semua urusan makhluk, karena hanya Allahswt yang Mahakaya dan Pemberi Rezeki. Dia menguasai dan mengatur segala kehiduan dan kematian setiap makhluk.
Allah Swt. memiliki kewenangan mutlak untuk mengatur dan memutuskan kepentingan seluruh makhluk tanpa butuh bantuan, tanpa bisa dihalangi, dan tanpa butuh pendukung.
Allah Swt. mengampuni dosa, menghilangkan kesusahan, menjauhkan kesedihan, menolong orang yang dizalimi, membalas orang yang zalim, mengayakan orang miskin, mencukupkan orang yang lemah, menyembuhkan orang sakit, memuliakan orang yang terhina, menghinakan orang yang mulia, mengabulkan doa, mengangkat dan merendahkan derajat seseorang. Dalam mengelola kekuasaan-Nya, Allah Swt. menyeimbangkan antara keadilan, kebaikan, hikmah, maslahat dan rahmat.
Al-Aziz
Al-Aziz adalah nama yang cerminkan kemuliaan dan kebesaran zatNya Allah swt, mmeiliki kehidupan Maha tinggi. Dia pemilik tunggal segala kemudiaa dan Dia yang memberikan kemuliaan kepada siapa saja yang dikehendakinya.
Dengan kehendak-Nya seseorang dapat menjadi mulia dan dengan kehendak-Nya pula seseorang dapat menjadi hina. Kita harus menjaga kemuliaan dan kehormatan dengan cara menaati perintah-Nya dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa. Maka, sungguh benar bahwa Allah Swt. adalah Al-‘Azīz, Tuhan yang Mahamulia yang tidak membutuhkan sesuatupun dari makhluk-Nya. Tuhan yang Mahatinggi yang tidak satupun makhluk-Nya mampu menggapai ketinggian zat-Nya.
Al-Quddus
Al-Quddus memiliki akrtu yaitu Allah swt adalah zat yang tersucikan dari berbagai macam kekurangan. Allah swt adalah satu-satunya sembahan untuk setiap makhlk. Al-Quddus juga mneunjukan bahwa Allah swt Mahasuci dari keserupaan makhluk dengan-Nya dan Mahasuci dari adanya suatu yang menyerupaiNya. Allah Swt. terbebas dari segala kekurangan dan cela. Dia berhak atas segala sifat kesempurnaan.
As-Salam
As-Salam berarti Allah swt Mahasejahtera serta Maha Menyelamatkan. Makna terkandung pada Amaulhusna ini yaitu Dia selamat dari berbagai aib atau kekurangan karena kesempurnaan Zat, sifat serta perbuatannya Allah swt pemberi keselatan pada hamba-hambaNya.
As-Salām juga mencerminkan sebuah kasih sayang dan kedamaian. Allah Swt. adalah Tuhan yang selalu mengayomi serta memberikan rasa damai bagi hamba-Nya. Kedamaian adalah simbol kebahagiaan seluruh umat manusia. Nama As-Salām mengajarkan kita untuk selalu menyebarkan kedamaian dan menghindari pertengkaran.
Kedamaian berarti padamnya api permusuhan yang disertai dengan tertanamnya kecintaan dan kasih sayang. Islam sangat menganjurkan terciptanya kedamaian. Oleh karena itu salam dijadikan sebagai tanda penghormatan bagi sesama mukmin di dunia. Di akhirat kelak, mereka akan mendapatkan salam penghormatan dari Allah Swt.
Al-Mu’min
Al-Mu’min megandug arti bahwa Allah swt adalah Tuhan yang memberi rasa aman terhadap semua makhlukNya. Dialah yang mengayomi serta menyediakan berbagai fasilitas untuk hamba-hambaNya. Sehingga mereka nsa hidup dengan tenteram. Karena Allah memiliki sifat demikian, maka kita juga harus terus berusaha agar dapat ciptakan keamanan yang tinggi untuk setiap kalangan di sekeliling kita, misalnya keluarga, teman, dan tetangga.
Al-Mu’min juga mempunyai pengertian bahwa:
- Allah Swt. memberikan keamanan bagi hamba-Nya yang beriman dan bertakwa dari siksa.
- Allah Swt. menepati janji-Nya kepada seluruh hamba yang beriman dan bertakwa dengan memberi kemenangan yang besar serta memasukkan ke surga yang penuh kenikmatan.
- Allah Swt. memberi rasa aman bagi orang-orang yang takut.
Berakhlak dengan Lima Asmaulhusna
Beberapa contoh akhlak yang mulia untuk teladani sifat Allah dalam lima Asmaulhusna Al-Malik, Al-Aziz, Al-Quddus, As-Salam, serta Al-Mu’min diantaranya yaitu:
Menahan Diri
Menahan diri dari berbagai perbuatan merugikan untuk diri kita sendiri serta kalangan lain adalah wujud dari suatu kemenangan untuk kemampuan penguasaan diri. Menahan diri bisa diterapkan pada banyak hal. Misalnya menahan diri untuk membeli suatu yang sama seklai tidak penting, menahan diri dari main yang berlebihan, menahan diri dari perbuatan curang. Menahan diri merupakna dar ekmampuan kuasai diri kita saat akan berbuat buruk maupun rugikan orang lain. Ini merakan sebagan dari akhlak meneladani Amaushulna Al-Malik.
Mandiri
Mandiri artinya mengerjakan segala sesuatu sendiri tanpa mengandalkan orang lain. Kebiasaan hidup mandiri harus dimulai sejak dini. Makan sendiri, mandi sendiri, berpakaian sendiri, menyiapkan alat sekolah sendiri. Hidup mandiri akan melahirkan anak yang tangguh, optimis dan percaya diri dalam hidupnya. Ia tidak mudah menggantungkan pekerjaannya kepada orang lain, baik orang tua, saudara atau teman. Kemandirian akan mengantarkan seseorang pada derajat kemuliaan.Mulia di hadapan Allah dan manusia. Mulia di hadapan Allah, sebab ia mengikuti anjuran syariatnya sebagaimana dicontohkan nabi-Nya. Mulia di hadapan manusia karena orang lain tidak merasa terganggu dengan sikapnya. Perilaku mandiri salah satu contoh perbuatan yang meneladani Asmaulhusna Al-‘Azīz. Dengan mandiri hidup menjadi mulia.
Cinta Kebersihan
Fitrah manusia suka keindahan dan kebersihan. Sehingga semua manusia suka hidup bersih dan menjaga kebersihan lingkungan. Mencintai kebersihan diajarkan oleh agama Islam. Di samping juga, memberikan dampak manfaat bagi kesehatan, baik jasmani dan rohani. Oleh karena itu, kebersihan merupakan hal yang mendapat perhatian besar dari agama Islam.
Nabi Muhammad Saw. bersabda bahwa kebersihan sebagian dari iman. Perhatian Islam dapat dibuktikan dengan kewajiban wudu sebelum salat, anjuran bersiwak, kewajiban mandi, bersuci setelah hadas.
Memperhatikan kebersihan bukan hanya kebersihan badan, pakaian dan tempat. Namun yang paling penting lagi adalah kebersihan hati. Islam meminta kita untuk menjauhi penyakit hati seperti sombong, dengki, riya, dan bangga diri.
Kebiasaan hidup bersih merupakan akhlak terpuji yang meneladani Asmaulhusna Al-Quddūs. Setiap saat kita harus berusaha menjaga kebersihan diri, lingkungan dan alam sekitar.
Menjaga Lisan
Gunakanlah lisan untuk berzikir, membaca Al-Qur’an, menasehati dalam kebaikan, mengajarkan ilmu dan amal salih lainnya sesuai tuntunan. Jauhkan dari dosa-dosa lisan seperti adu domba, fitnah, gibah, mencela membuka aib seseorang. Kita harus selalu menjaga lisan dari perkataan yang menyakiti hati orang lain. Dengan demikian berarti kita telah membuat orang lain tenteram dan damai. Inilah salah satu perilaku yang meneladani Asmaulhusna As-Salām.
Hidup Tertib
Kepatuhan pada aturan harus dibiasakan. Di manapun kita berada dan kapanpun waktunya. Ketika kalian berada di rumah, sekolah, masjid atau tempat lainnya, maka ikutilah aturan! Inilah kunci mewujudkan rasa aman di tengah masyarakat. Mengikuti aturan inilah yang disebut tertib. Menciptakan ketertiban sehingga membuat orang lain merasa aman merupakan salah satu teladan dari Asmaulhusna Al-Mu’min
Sumber Materi: Buku Pendidikan Agama Islam Kelas 1 Semester 1 Terbitan Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi