Kolonialisme dan Imperialisme | Berikut ringkasan materi Sejarah Indonesia untuk kelas 10 yang membahas tentang Kolonialisme dan Imperialisme Barat. Semoga ringkasan materi Sejarah ini bisa bermanfaat sebagai bahan belajar kamu di rumah ataupun untuk kebutuhan belajar di sekolah.
Daftar Isi
Kolonialisme dan Imperialisme Barat
Kolonialisme adalah penguasaan oleh suatu negara yaitu atas daerah atau bangsa lain dengan maksud memperluas suatu negara tersebut. Imperialisme menjalankan sistem politik yang bertujuan untuk menjajah negara lain agar mendapat keuntungan atau kekuasaan besar.
Hal itu dilatar belakangi sejak terjadinya Perang Salib dan jatuhnya Kontatinopel ke Turki Usmani (Ottoman) pada tahun 1453. Oleh karena itu,jalur perdagangan Asia-Eropa yang melewati laut Tengah di tutup.
Hal ini dapat membuat bangsa Eropa mulai mencari jalur perdagangan yang baru. Dengan adanya jalur perdagangan baru,itu membuat bangsa Eropa tiba di Nusantara .
Nusantara adalah penghasil rempah-rempah yang dibutuhkan oleh bangsa Eropa,membuat mereka ingin menguasai daerah penghasil rempah-rempah tersebut.
Faktor Pendorong Kolonialisme Barat
Pada awalnya bangsa Eropa membeli rempah-rempah di kota-kota dagang di sekitar Laut Tengah,terutama di Konstatinopel yang terkenal sebagai pasar rempah-rempah. Pada tahun 1453,Konstatinopel di kuasai oleh bangsa Turki.
Dan sejak itu,Turki melarang bangsa Eropa membeli rempah-rempah Konstantinopel. Ramainya perdagangan di Laut Tengah,terganggu setelah berlangsungnya Perang Salib yang terjadi pada tahun (1096-1291).
Dengan jatuhnya kota Konstatinopel (Byzantium) pada tahun 1453 ke tangan Turki Usmani,aktivitas perdaganagan antara orang Eropa dan Asia terputus. Sultan Mahmud II,merupakan seorang penguasa Turki yang menjalankan politik untuk mempersulit pedagang Eropa beroperasi di daerah kekuasaan nya.
Bangsa Barat menghadapi kendala krisis perdagangan jenis rempah-rempah.Karena,bangsa Barat berusaha keras mencari sumber nya dengan melakukan penjelajahan samudra.
Ada juga beberapa faktor-faktor pendorong terjadinya penjelajah Samudra.
- Semangat reconguesta, yaitu semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam dimana yang banyak dijumpai nya sebagai tindak lanjut dari Perang Salib.
- Semangat gospel,yaitu semangat menyebarkan agama Nasrani / Non Islam.
- Semangat glory,yaitu semangat memperoleh kejayaan atau suatu daerah jajahan.
- Semangat gold,yaitu semangat untuk mencari sebuah kekayaan / emas.
- Perkembangan teknologi kemaritiman yang memungkinkan pelayaran dan perdagangan yang lebih luas,termasuk untuk menyebrangi Samudra Atlantik.
Bangsa-bangsa Barat yang ke Indonesia yaitu :
1. Portugis Portugis tahun 1511
Portugis dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque berhasil menduduki Malaka.Direbutnya Malaka oleh Portugis,berarti tanah air kita terancam oleh bahaya imperalisme Barat. Datangnya bangsa Portugis ada beberapa Faktor yaitu:
- Dorongan ekonomi adalah ingin mendapatkan keuntungan besar dengan berniaga. Mereka ingin membeli rempah-rempah di Maluku dengan harga yang rendah dan menjualnya pun dengan harga yang lebih tinggi.
- Dorongan untuk menyerbarkan agama Nasrani / Non muslim.
- Dorongan untuk mencari sebuah kejayaan dan berpetualang.
2. Spanyol
Pelopor bangsa Spanyol ialah yang mencari jalan langsung ke Indonesia yaitu Christoper Columbus,ia berjalan ke Arah Barat. Setelah 2 bulan,ia sampai di pulau yang pulau itu dinamakan pulau San Salvador.
Columbus gagal mencapai India,dan Colombus pun digantikan oleh Ferdinand Magelhaens. Pada tahun 1521,sewaktu mencoba mengatasi perang antarsuku di Cebu,Magelhaens terbunuh.Lalu ia pun digantikan oleh Del Cano dalam perjalanan Kembali ke Spanyol, dan mereka pun singgah di Tidore.
Dan sejak itu lah terjalin Kerjasama antara negara Spanyol dan Tidore.Kerja sama ini tidak hanya dalam hal perdagangan saja ,tetapi juga diperkuat dengan dibangunnya benteng Spanyol di Tidore. Pada saat itu kondisi tersebut Portugis merasa terancam dengan hadirnya Spanyol di Tidore.
Hal ini pun diperkuat lagi dengan kenyataan bahwa Tidore dan Ternate selama ini telah bermusuhan. Dengan alasan tersebut,Portugis yang di di dukung pasukan Tidore berusaha merebut Benteng Spanyol di Tidore. Dan,berkat perantara Paus di Roma,Portugis dan Spanyol akhirnya mengadakan perjanjian yang disebut Perjanjian Zaragosa.
Berdasarkan perjanjian itu,Maluku dikuasai Portugis sedangkan Filipina dikuasai Spanyol.Selain itu misi ekonomi, Seorang pastor bernama Franciscus Xaverius menyebarkan agama Katolik di Ambon,Ternate,dan Morantai. Tapi keberadaan Spanyol di Maluku tidak berlangsung lama karena Portugis terlebih dahulu menguasai Kepulauan Maluku.
3. Belanda
Kedatangan bangsa Belanda di Indonesia pertama kali terjadi pada tahun 1596 di bawah pemimpin Cornelis de Houtman dan ke Keyzer.
Mereka mendarat di Bandar Banten.Raja Banten pada waktu itu Abdul Mufakir.Sejak pelayaran yang pertama itu, menyusullah iring-iringan kapal Belanda berikutnya,di antaranya pada tahun 1598 kapal Belanda pun Kembali kapal Belanda mendarat di Banten di bawah pimpinanan Yacob van Neck.
Rombongan kapal Belanda mendarat di Pelabuhan Banten dan disambut baik oleh penduduk setempat,karena mereka berlaku hormat dan sopan.Selain itu,masyarakat Banten sedang bermusuhan dengan Portugis.
Dan situasi ini menjadi peluang Belanda untuk membina kerja sama di bidang perdagangan. Tujuan kedatangan orang-orang Belanda di Indonesia sama saja dengan orang Portugis,yaitu ingin memperoleh semua rempah dengan cara harga yang murah.
Keberhasilan ekspidisi yang diperoleh Belanda kedua ini telah mendorong para pedagang Belanda untuk datang ke Indonesia. Dan sejak saat itu,berbondong-bondonglah kapal Belanda datang ke beberapa daerah di Indonesia.
Dilihat dari observasi,Johan van Oldenbarneveldt mengungkapkan agar masyarakat Belanda dapat membuat sejenis kongsi dagang selaku yang dilakukan Inggris dari Prancis.
4. Inggris
Sejak abad-ke-17,para pedagang Inggris sudah berdagang sampai di negeri India. Di bagian India timur,para pedagang Inggris mendirikan kongsi dagang yaitu, East India Company (EIC) pada tahun 1600,dengan daerah operasi nya adalah India.
Pusat kekuatan EIC yaitu Kalkuta (India),dan dari kota inilah Inggris meluaskan beberapa wilayah ke Asia Tenggara. Dan kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia dicetuskan oleh Francis Drake dan Thomas Cavendish.
Dengan cara mengikuti jalan yang dilalui Magelhaens,pada tahun 1579, Francis Drake pun berlayar ke Indonesia.Dan armadanya pun berhasil membawa rempah-rempah bermula di Ternate ia pun kembali ke Inggris melewati Samudra Hindia.
Pengalaman dua orang pelaut itu mendorong Ratu Elisabeth I untuk meningkatkan pelayaran internasional.
VOC di Indonesia
VOC atau Vereenigde Oostindische Compagnie adalah serikat perusahaan dagang Hindia Belanda yang didirikan pada tanggal 20 Maret 1602.Pendirian VOC diusulkan oleh Johan van Oldebarnevelt adalah seorang anggota parlemen Belanda (staten general).
VOC punya tujuan untuk menghindari persaingan tidak sehat di antara pedagang Belanda untuk memacu persaingan pada dagang dengan kongsi dagang dari bangsa Eropa lainnya.
Dibentuknya VOC Pesaingan yang terjadi di antara perusahaan dagang orang-orang Belanda menyebabkan terjadinya perselisihan.
Masing-masing ingin mendapatkan keuntungan yang hasilnya lebih besar. Hal ini berdampak pada kerugian yang akan timbul pada Kerajaan Belanda.Oleh karena itu,pemerintah Belanda pada tahun 1598 menyarankan Kerajaan Belanda.
Pemerintah Belanda pada tahun 1598 mengusulkan agar para pedagang bekerja sama untuk membangun sebuah kongsi dagang yang berkapasitas lebih besar dari sebelumnya. Hingga pada tanggal 20 Maret 1602 terbentuklah VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie). VOC dipimpin oleh sebuah dewan yang beranggotakan 17 orang.
VOC ini memiliki beberapa hak dan wewenang,salah satu contohnya yaitu Memerintah di negeri jajahan.