Oke! Berikut ini versi lengkap dan santai dari Rangkuman Materi PPKN Kelas 10 Bab 1: Pancasila, yang tetap mempertahankan semua inti penting materinya, tapi ditulis dengan gaya bahasa yang lebih ringan dan mudah dicerna. Yuk kita simak bareng-bareng!
Daftar Isi
- 1 ๐งพ Rangkuman Materi PPKN Kelas 10 Bab 1: Pancasila
- 2 ๐ Awal Mula Gagasan Negara Merdeka
- 3 ๐๏ธ Sidang BPUPK: Bahas Negara Masa Depan
- 4 ๐ก Gagasan Tokoh-Tokoh tentang Dasar Negara
- 5 ๐ง Moh. Yamin (Pidato)
- 6 ๐งโโ๏ธ Soepomo
- 7 ๐จโ๐ซ Soekarno (1 Juni 1945)
- 8 ๐ Panitia Sembilan & Piagam Jakarta
- 9 ๐ฎ๐ฉ Proklamasi dan Pengesahan Pancasila
- 10 ๐ฎ๐ฉ Penerapan Pancasila di Kehidupan Sehari-Hari
- 11 โ Sila 1: Ketuhanan Yang Maha Esa
- 12 โ Sila 2: Kemanusiaan yang adil dan beradab
- 13 โ Sila 3: Persatuan Indonesia
- 14 โ Sila 4: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat…
- 15 โ Sila 5: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
- 16 ๐ฑ Pancasila di Era Medsos
- 17 ๐ฌ Gotong Royong: Jiwa Bangsa Indonesia
- 18 ๐ง Kesimpulan
- 19 Share this:
- 20 Related posts:
๐งพ Rangkuman Materi PPKN Kelas 10 Bab 1: Pancasila
Kurikulum Merdeka, gaya belajar santai tapi isinya nendang!
๐ Awal Mula Gagasan Negara Merdeka
Kita mulai dari masa kelam saat Perang Dunia II. Jepang yang waktu itu menjajah Indonesia lagi keteteran dan butuh dukungan rakyat kita. Jadi, biar rakyat nggak makin muak, mereka janjiin kemerdekaan.
Lalu, pada 1 Maret 1945, Jepang ngumumin rencana buat bikin lembaga yang tugasnya nyiapin kemerdekaan Indonesia. Nama kerennya:
Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai alias BPUPK (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan).
Resmi dibentuk pada 29 April 1945, bertepatan sama ulang tahun Kaisar Hirohito, dengan izin dari Panglima Jepang di Jawa, Letjen Kumakichi Harada.
BPUPK punya dua bagian penting:
- Badan Persidangan โ tempat diskusi para tokoh bangsa
- Kantor Tata Usaha โ kayak bagian administrasi gitu lah
Ketua BPUPK: KRT Radjiman Wedyodiningrat
Wakil Ketua: Ichibangase Yosio dan Raden Pandji Soeroso
๐๏ธ Sidang BPUPK: Bahas Negara Masa Depan
BPUPK ngadain dua sidang penting:
- 29 Mei โ 1 Juni 1945: Fokus bahas dasar negara
- 10 โ 17 Juli 1945: Ngebahas rancangan UUD
Banyak tokoh penting menyampaikan pidato ide-ide mereka soal dasar negara. Sebagian nama-nama tokohnya adalah:
- 29 Mei: Margono, Soemitro, Soerjo, dll.
- 30 Mei: Moh. Hatta, Agus Salim, Soekiman, dll.
- 31 Mei: Soepomo, Yamin, Liem Koen Hian, Soekarno, dll.
- 1 Juni: Otto Iskandardinata, Soekarno, dan lainnya.
Mereka bahas tiga hal utama:
- Indonesia mau jadi negara kesatuan, federal, atau kerajaan?
- Hubungan antara agama dan negara
- Bentuk pemerintahan: republik atau monarki
๐ก Gagasan Tokoh-Tokoh tentang Dasar Negara
Beberapa tokoh ngasih ide cemerlang soal dasar negara:
๐ง Moh. Yamin (Pidato)
- Peri Kebangsaan
- Peri Kemanusiaan
- Peri Ketuhanan
- Peri Kerakyatan
- Kesejahteraan Rakyat
Versi tertulisnya beda dikit, isinya:
- Ketuhanan Yang Maha Esa
- Kebangsaan Persatuan Indonesia
- Kemanusiaan yang adil dan beradab
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan…
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
๐งโโ๏ธ Soepomo
- Persatuan
- Kekeluargaan
- Keseimbangan lahir dan batin
- Musyawarah
- Keadilan rakyat
๐จโ๐ซ Soekarno (1 Juni 1945)
- Kebangsaan Indonesia
- Internasionalisme / Peri-Kemanusiaan
- Mufakat / Demokrasi
- Kesejahteraan Sosial
- Ketuhanan Yang Maha Esa
Nah, Soekarno awalnya nyebut itu โPanca Dharmaโ, tapi karena saran temannya (yang jago bahasa), akhirnya disebut PANCASILA!
๐ Panitia Sembilan & Piagam Jakarta
Setelah sidang pertama selesai, dibentuk dua panitia kecil:
- Panitia Delapan: nyusun 9 pokok pikiran soal Indonesia merdeka
- Panitia Sembilan: fokus bikin rumusan dasar negara
Panitia Sembilan rapat tanggal 22 Juni 1945 dan hasilnya:
dokumen penting bernama Piagam Jakarta alias Jakarta Charter.
Isi Piagam Jakarta:
- Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
- Kemanusiaan yang adil dan beradab
- Persatuan Indonesia
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan…
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
๐ฎ๐ฉ Proklamasi dan Pengesahan Pancasila
Setelah Jepang kalah perang, kondisi jadi kacau dan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dibentuk pada 9 Agustus 1945.
Lalu pada 17 Agustus 1945, Indonesia merdeka!
Besoknya, 18 Agustus 1945, PPKI rapat dan hasilnya:
- Menetapkan UUD 1945
- Menetapkan Soekarno-Hatta jadi Presiden & Wakil Presiden
- Danโฆ mengubah isi sila pertama!
Yup, tujuh kata di sila pertama dihapus:
“dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” โ diubah jadi:
Ketuhanan Yang Maha Esa
Tujuannya? Biar tetap menjaga persatuan semua golongan dan agama.
๐ฎ๐ฉ Penerapan Pancasila di Kehidupan Sehari-Hari
โ Sila 1: Ketuhanan Yang Maha Esa
- Rajin ibadah sesuai agama masing-masing
- Hargai keyakinan orang lain
- Jangan maksa orang ikut agama kita
โ Sila 2: Kemanusiaan yang adil dan beradab
- Bantu teman yang kesulitan
- Hormati hak orang lain
- Jaga sopan santun dan etika
โ Sila 3: Persatuan Indonesia
- Cinta tanah air & budaya lokal
- Nggak rasis atau diskriminatif
- Jaga kerukunan antar suku & agama
โ Sila 4: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat…
- Musyawarah kalau ada masalah
- Hargai pendapat orang lain
- Terima keputusan bersama
โ Sila 5: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
- Bersikap adil ke siapa pun
- Tolong menolong
- Nggak pilih-pilih dalam berteman
๐ฑ Pancasila di Era Medsos
Medsos sekarang kayak pedang bermata dua. Bisa buat kebaikan, bisa juga jadi alat perpecahan.
Cara ber-Pancasila di dunia digital:
- Jangan sebar hoaks
- Hormati perbedaan pendapat
- Gunakan medsos buat hal positif
๐ฌ Gotong Royong: Jiwa Bangsa Indonesia
Gotong royong itu udah jadi ciri khas kita sejak dulu.
Arti harfiahnya: gotong = angkat, royong = bareng-bareng โ angkat bareng biar ringan!
Menurut Koentjaraningrat, ada 4 jenis gotong royong:
- Di bidang pertanian
- Di rumah tangga
- Saat pesta atau upacara
- Saat bencana, musibah, dan kematian
Yang penting, gotong royong harus dilandasi:
- Keikhlasan
- Toleransi
- Kebersamaan
- Rasa saling percaya
๐ง Kesimpulan
Pancasila bukan cuma sekadar lima sila yang dihafalin buat ujian. Tapi itu adalah jiwa dan cara hidup bangsa kita. Dari perjuangan para pendiri bangsa, sampai kehidupan kita sekarang, nilai-nilainya masih sangat relevan.
Yuk, kita jaga dan amalkan Pancasila, biar Indonesia makin damai, kuat, dan keren!