rangkuman bahasa indonesia

Mempersiapkan Proposal

Posted on
Ruangguru
Advertisements

Pernahkah kamu melaksanakan suatu kegiatan di sekolah? Untuk melancarkan kegiatan tersebut, kamu harus terlebih dahulu membuat sebuah proposal.

Proposal adalah rencana kegiatan yang dituliskan dalam bentuk rancangan kerja yang akan dilaksanakan. Rencana tersebut harus dituliskan agar pihak yang berkepentingan dapat memahami dengan baik, memberikan izin, dan menyumbangkan dana supaya kegiatan tersebut bisa terlaksana.

Mempersiapkan Proposal

Photo by Karolina Grabowska on Pexels.com

A. Mengidentifikasi Informasi Penting dalam Proposal Kegiatan atau Penelitian

Mengidentifikasi Bagian-bagian Penting Proposal

Proposal adalah teks yang berupa permintaan kepada seseorang atau suatu lembaga untuk melakukan suatu kegiatan (penelitian).

Menemukan Informasi yang Dibaca untuk Dikembangkan Menjadi Proposal

Struktur penulisan proposal dapat bermacam-macam. Hal ini bergantung pada jenis kegiatan yang diusulkannya. Dalam beberapa aspek, proposal penelitian memiliki beberapa perbedaan dengan proposal kegiatan kemasyarakatan. Namun, secara umum berikut bagian-bagian yang sebaiknya ada

1. Latar Belakang

2. Masalah dan Tujuan

3. Ruang Lingkup Kegiatan

4. Kerangka Teoretis dan Hipotesis

5. Metode

6. Pelaksana Kegiatan

7. Fasilitas

8. Keuntungan dan Kerugian

9. Lama Waktu

10. Pembiayaan

Untuk lebih jelasnya, perhatikan sistematika proposal berikut!

1. Latar Belakang

2. Masalah dan Tujuan

  1. Masalah
  2. Tujuan

3. Ruang Lingkup Kegiatan

  1. Objek
  2. Jenis-Jenis kegiatan

4. Kerangka Teoretis dan Hipotesis

  1. Kerangka teoretis
  2. Hipotesis

5. Metode

6. Pelaksana Kegiatan

  1. Penanggung jawab
  2. Susunan personalia

7. Fasilitas yang Tersedia

  1. Sarana
  2. Peralatan

8. Keuntungan dan Kerugian

  1. Keuntungan-Keuntungan
  2. Kemungkinan kerugian

9. Lama Waktu dan Tempat Pelaksanaan

  1. Waktu
  2. Tempat

10. Anggaran Biaya

11. Daftar Pustaka

12. Lampiran-Lampiran

Sistematika tersebut dalam beberapa hal memiliki perbedaan apabila proposal tersebut ditujukan untuk suatu penelitian. Sistematika penulisan proposal penelitian adalah sebagai berikut.

1. Latar Belakang Masalah

2. Perumusan Masalah

3. Tujuan Penelitian

4. Manfaat Penelitian

5. Landasan Teori

6. Metode Penelitian

7. Kerangka Penulisan Laporan

Sistematika proposal bersifat fleksibel, bergantung pada jenis kegiatan yang akan dilaksanakan serta lembaga yang hendak dituju. Biasanya setiap lembaga memiliki sistematika proposal yang relative berbeda-beda. Oleh karena itu, pengusul hendaknya memperhatikan sistematika yang dikehendaki pihak penerima usul.

B. Melengkapi Informasi dalam Proposal secara Lisan

Menyajikan Proposal Hasil Diskusi

Kita sudah mengetahui bahwa struktur proposal terdiri atas bagianbagian berikut.

1. Latar Belakang

2. Masalah dan Tujuan

  1. Masalah
  2. Tujuan

3. Ruang Lingkup Kegiatan

  1. Objek
  2. Jenis-jenis kegiatan

4. Kerangka Teoretis dan Hipotesis

  1. Kerangka teoretis
  2. Hipotesis

5. Metode

6. Pelaksana Kegiatan

  1. Penanggung jawab
  2. Susunan personalia

7. Fasilitas yang Tersedia

  1. Sarana
  2. Peralatan

8. Keuntungan dan Kerugian

  1. Keuntungan-keuntungan
  2. Kemungkinan kerugian

9. Lama Waktu dan Tempat Pelaksanaan

  1. Waktu
  2. Tempat

10. Anggaran Biaya

11. Daftar Pustaka

12. Lampiran-Lampiran

Sementara itu, kebahasaan yang menandai proposal adalah banyaknya menggunakan fitur-fitur berikut.

1. Pernyataan argumentatif

2. Pernyataan persuasif

3. Kata-kata teknis

4. Kata kerja tindakan

5. Kata pendefinisian

6. Kata perincian

7. Kata keakanan

C. Menganalisis Isi, Sistematika, dan Kebahasaan Proposal

Menganalisis Isi Teks Proposal

Isi dari sebuah proposal secara umum, yakni berupa usulan kegiatan. Adapun isinya secara khusus dapat bermacam-macam bergantung pada jenis kegiatan yang diusulkannya itu. Di samping memiliki kesamaan umum, proposal penelitian memiliki beberapa perbedaan dengan proposal kegiatan bakti sosial, perlombaan, dan kegiatan-kegiatan sejenis lainnya.

Menganalisis Kaidah Kebahasaan Teks Proposal

Fitur-fitur kebahasaan lainnya yang menjadi penanda proposal adalah sebagai berikut.

1. Menggunakan banyak istilah ilmiah, baik berkenaan dengan kegiatan itu sendiri ataupun tentang istilah-istilah berkaitan dengan bidang keilmuannya.

2. Menggunakan banyak kata kerja tindakan yang menyatakan langkah-langkah kegiatan (metode penelitian). Kata-kata yang dimaksud, misalnya, berlatih, membaca, mengisi, mencampurkan, mendokumentasikan, mengamati, melakukan.

3. Menggunakan kata-kata yang menyatakan pendefinisan, yang ditandai oleh penggunaan kata merupakan, adalah, yaitu, yakni.

4. Menggunakan kata-kata yang bermakna perincian, seperti selain itu, petama, kedua, ketiga.

5. Menggunakan kata-kata yang bersifat “keakanan”, seperti akan, diharapkan, direncakan. Hal itu sesuai dengan sifat proposal itu sendiri sebagai suatu usulan, rencana, atau rancangan program kegiatan.

6. Menggunakan kata-kata bermakna lugas (denotatif). Hal ini penting guna menghindari kesalahan pemahaman antara pihak pengusul dengan pihak tertuju/penerima proposal

D. Merancang Sebuah Proposal Karya Ilmiah dengan Memperhatikan Informasi, Tujuan, dan Esensi Karya Ilmiah

Menelaah Hasil Proposal

Penyusunan proposal harus diawali dengan analisis masalah ataupun kebutuhan di lapangan. Untuk itu, kita tidak bisa serta merta mengajukan sebuah kegiatan yang nantinya tidak sesuai dengan masalah ataupun kebutuhan nyatanya.

Menyusun Proposal Berdasarkan Aspek-Aspek Penting

Langkah berikutnya yang harus kamu lakukan adalah mengembangkan temuan-temuanmu itu ke dalam sebuah proposal yang lengkap, jelas, dan menarik.

1. Lengkap, perhatikanlah kelengkapan bagian-bagian proposal, mulai dari latar belakang sampai bagian daftar pustaka; mungkin juga lampiran-lampiran yang perlu disertakan. Untuk itu, kita harus memahami kembali struktur proposal yang telah dipelajari terdahulu.

2. Jelas, perhatikan pula kaidah-kaidah kebahasaan yang lazim digunakan untuk proposal sehingga proposal yang kamu buat itu mudah dipahami oleh pembacanya.

3. Menarik, perhatikan teknik penyajiannya; tata letak, ilustrasi, pemilihan jenis huruf, spasi, dan hal-hal lainnya sehingga penerima usul tertarik untuk membacanya. Dengan demikian, hal tersebut membantu pula di dalam proses pengesahan proposal tersebut.

Daftar Pustaka :

Suherli, Maman Suryaman, Aji Septiaji, Istiqomah. 2017. Bahasa Indonesia  Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud

Situs yang menyajikan ringkasan materi yang singkat dan padat!