rangkuman bahasa indonesia

Mendalami Puisi

Posted on
Advertisements

Mendalami Puisi | Pada pelajaran ini kamu akan mempelajari salah satu karya sastra yaitu puisi. Sumber utama pada pelajaran ini ialah buku kumpulan puisi atau sering disebut antologi.

Bukan hanya memahami isi puisi, tetapi kamu juga harus mendemonstrasikan puisi dengan memerhatikan beberapa komponen penting yaitu vokal, ekspresi, dan intonasi.

Mendalami Puisi

mendalami puisi
Photo by ugurlu photographer on Pexels.com

A. Mengidentifikasi Komponen Penting dalam Puisi

Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang banyak disukai karena disajikan dalam bahasa yang indah dan sifatnya yang imajinatif. Bahkan puisi juga dianggap sebagai rangkaian kata-kata yang menggambarkan perasaan penulis (penyairnya). 

Pesan yang ingin disampaikan oleh penyair dirangkai dengan kata-kata yang indah, yang berbeda dengan bahasa sehar-hari, bahkan juga berbeda dengan bahasa karya sastra lainnya, seperti drama atau prosa. 

Makna puisi menjadi hal yang penting bagi pembaca. Seindah apa pun rangkaian kata-kata yang dibuat oleh seseorang, menjadi tidak berarti makna atau pesan yang disampaikan di dalamnya.

Menentukan Suasana dalam Puisi

Pernahkah kamu membaca sebuah puisi yang meninggalkan kesan mendalam bagi perasaanmu? Misalnya, sebuah puisi cinta yang membuat hatimu menjadi berbunga-bunga atau puisi kritik sosial yang membuat perasaan kemanusiaanmu tersentuh?

Itulah yang disebut dengan suasana, yaitu keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi itu. Dengan kata lain, suasana merupakan akibat psikologis yang ditimbulkan puisi itu terhadap pembaca. Suasana ialah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi itu.

Menemukan Tema Puisi

Tema adalah ide dasar yang mendasari sebuah tulisan, termasuk puisi. Tema puisi menjadi inti dari makna atau pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya. Meskipun bahasa yang digunakan dalam puisi cenderung bermakna konotatif, tetapi tema puisi salah satunya dapat dirunut dengan menggunakan kata-kata kunci dalam puisi tersebut. Tema puisi akan sangat menentukan penyair dalam memiih kata-kata yang digunakan dalam puisinya.

Menemukan Makna Puisi

Penggalan puisi ‘Sajak Anak Muda’, kamu pasti dapat menangkap maksud yang ingin disampaikan oleh W.S. Rendra. Amanat yang ingin disampaikan oleh penyair itulah yang dimaksud amanat. Tentu saja, pesan itu boleh lebih dari satu.

B. Mendemonstrasikan Puisi

Membacakan Puisi

Beberapa hal yang harus dipahami ketika akan membacakan puisi, yaitu mengetahui cara membacanya. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan.

1. Rima dan irama, artinya dalam membaca puisi tidak terlalu cepat ataupun terlalu lambat. 

2. Artikulasi atau kejelasan suara, artinya suara kita dalam membaca puisi harus jelas, misalnya saja dalam mengucapkan huruf-huruf vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /o/, /ai/, /au/.

3. Ekspresi mimik wajah, artinya ekspresi wajah kita harus bisa disesuaikan dengan isi puisi. 

4. Mengatur pernapasan, artinya pernapasan harus diatur jangan tergesagesa.

5. Sehingga tidak akan mengganggu ketika membaca puisi. Penampilan, artinya kepribadian atau sikap kita saat di panggung usahakan harus tenang, tak gelisah, tak gugup, berwibawa, dan meyakinkan (tidak demam panggung).

6. Selain hal-hal di atas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika akan membacakan puisi yaitu sebagai berikut.

a. Vokal

b. Ekspresi

c. Intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo)

Setelah kamu memahami langkah-langkah dalam mendemonstrasikan puisi dan mendukung cara pembacaaannya, kita dapat menggunakan teknikteknik sebagai berikut.

1. Membaca dalam hati puisi tersebut berulang-ulang.

2. Memberikan ciri pada bagian-bagian tertentu, misalnya tanda jeda. Jeda pendek dengan tanda (/) dan jeda panjang dengan tanda (//). 

Penjedaan panjang diberikan pada frasa, sedangkan penjedaan panjang diberikan pada akhir klausa atau kalimat.

3. Memahami suasana, tema, serta makna puisinya.

4. Menghayati suasana, tema, dan makna puisi untuk meengekspresikan puisi yang kita baca.

C. Menganalisis Unsur Pembangun Puisi

Menganalisis Diksi dalam Puisi

Dalam menulis puisi, penyair harus dengan cermat memilih katakata agar dapat mewakili makna yang hendak disampaikan serta dapat menimbulkan efek estetis (keindahan) yang diinginkan. 

Kata-kata yang dipilih penyair berdasarkan pertimbangan dari aspek makna, efek pengucapannya, serta dapat mewakili pikiran dan suasana hati penyair. Adapun diksi muncul karena adanya makna kias, lambang, dan persamaan bunyi atau ritma. 

Menjelaskan Imaji dalam Puisi

Pengimajian adalah kata atau susunan yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Terdapat hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. 

Diksi yang dipilih harus menghasilkan pengimajian sehingga menjadi kata konkret, seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran, atau cita rasa. Adapun jenis-jenis imaji dalam puisi adalah sebagai berikut.

1. Imaji visual (pengimajian dengan menggunakan kata-kata yang menggambarkan seolah-olah objek yang dicitrakan dapat dilihat).

2. Imaji auditif (pengimajian dengan menggunakan kata-kata ungkapan seolah-olah objek yang dicitrakan sungguh-sungguh didengar oleh pembaca).

3. Imaji taktil (pengimajian dengan menggunakan kata-kata yang mampu memengaruhi perasaan pembaca sehingga ikut terpengaruh perasaannya).

Mengidentifikasi Kata Konkret dalam Puisi

Kata konkret adalah kata yang memungkinkan munculnya imaji karena dapat ditangkap indra. Ini berkaitan dengan kemampuan wujud fisik objek yang dimaksud dalam kata itu untuk membangkitkan imajinasi pembaca.

Menjelaskan Rima/Ritme dalam Puisi

Rima (persajakan) adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait. Sementara itu, irama (ritme) adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut ucapan bunyi.

D. Menulis Puisi

Menulis Puisi untuk Mengungkapkan Perasaan

Salah satu sumber ide untuk menulis puisi yang paling mudah didapatkan adalah berdasarkan pengalaman pribadi. Pengalaman merupakan segala sesuatu yang pernah dibaca, didengar, dilihat, dirasakan, atau dialami.

Menulis Puisi Berdasarkan Berita yang Dibaca atau Didengar

1. Bacalah koran, dengarkan radio, atau tontonlah acara berita di televisi.

2. Temukan peristiwa apa yang terjadi.

3. Berdasarkan isi berita tersebut buatlah puisi dengan mempertahankan suasana, tema, dan maknanya.

E. Menyusun Ulasan dari Buku yang Dibaca

1. Ulasan selalu ditujukan pada isi buku bukan pada pandangan sendiri sehingga dalam memberikan ulasan harus dibantu oleh kerangka isi buku.

2. Berikanlah ulasan pada setiap bagian penting isi buku secara proporsional.

3. Kemukakanlah ulasan minimal satu paragraf singkat pada setiap bagian buku (fiksi) atau setiap bab buku nonfiksi (buku pengayaan) yang dianggap menarik.

4. Pada bagian akhir, sampaikanlah kesan kamu setelah membaca buku tersebut.

Daftar Pustaka :

Suherli, Maman Suryaman, Aji Septiaji, Istiqomah. 2017. Bahasa Indonesia  Kelas X SMA/MA/SMK/MAK. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud

rangkuman
Gravatar Image
Situs yang menyajikan ringkasan materi yang singkat dan padat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *