Kami sampaikan tentang pengukuran dalam kegiatan kerja ilmiah dengan detail dari materi IPA kelas 10 sekolah menengah atas kurikulum merdeka.
Daftar Isi
- 1 Ringkasan Materi IPA Kelas 10 Bab 1 Kurikulum Merdeka – Pengukuran dalam Kegiatan Kerja Ilmiah
- 2 Macam-Macam Alat Ukur
- 3 Besaran, Satuan, dan Dimensi
- 4 Besaran
- 5 Sistem Satuan
- 6 Dimensi
- 7 A. Jangka Sorong
- 8 Komponen-Komponen Pada Jangka Sorong
- 9 Nilai Skala Terkecil Pada Alat Ukur
- 10 Nilai Ketidakpastian Untuk Sekali Pengukuran
- 11 Cara Ukur Gunakan Jangka Sorong
- 12 Baca Pengukuran
- 13 6. Menuliskan Hasil Pengukuran
- 14 B. Mikrometer Sekrup
- 15 Aturan Angka Penting dan Notasi Ilmiah
- 16 Nilai Ketidakpastian Terhadap Pengukuran Berulang
- 17 Bagaimana Penerapan Pengukuran Pada Konteks Ilmu Kimia?
- 18 Share this:
- 19 Related posts:
Ringkasan Materi IPA Kelas 10 Bab 1 Kurikulum Merdeka – Pengukuran dalam Kegiatan Kerja Ilmiah
Macam-Macam Alat Ukur
Besaran, Satuan, dan Dimensi
Di bawah ini ulasan tentang komponen hasil pengukuran.
Besaran
Besar yang didapat dari pengukuran kaitannya yaitu dengan besaran. Besaran adalah sesuatu yang akan diukur. Besaran terdiri dari 2 kelompok besaran, adalah besaran pokok serta besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran dasar dengan satuannya telah ditetapkan. Besaran turunan adalah besaran dengan satuannya tersusun dari berbagai satuan besaran pokok.
Sistem Satuan
Satuan adalah ukuran menjadi acuan dari besaran. Ada berbagai sistem satuan, yaitu fps (fee, pound, sekon), mks (meter, kilogram, sekon), dan cgs (centimeter, gram, sekon).
Dimensi
Dimensi adalah cara sebuah besaran turunan yang disusun sesuai besaran pokok. Besaran bisa dinyatakan pada berbagai besaran pokok bisa diketahui dengan lakukan analisis dimensi.
A. Jangka Sorong
Komponen-Komponen Pada Jangka Sorong
Nilai Skala Terkecil Pada Alat Ukur
Pada alat ukur jangka sorong ada 2 skala, skala yang letaknya diatas, disebut dengan skala utama. Skala utama yaitu skala memiliki nilai cm terhadap alat ukur. Skala letaknya di bawah, disebut skala nominus, yaitu skala mm.
Nilai Ketidakpastian Untuk Sekali Pengukuran
Nilai ketidakpastian bagi sekali pengukuran isa ditentukan dengan cara:
Cara Ukur Gunakan Jangka Sorong
Tulislah langkah agar dapat ukur benda serta cara baca hasil pengukuran jangka sorong.
Baca Pengukuran
Diameter benda diukur dengan gunakan jangka sorong.
6. Menuliskan Hasil Pengukuran
Cara tulis hasil pengukuran dengan nilai ketidakpastian dari pengukuran yaitu:
B. Mikrometer Sekrup
Aturan Angka Penting dan Notasi Ilmiah
Berbagai aura pembulatan serta cara penulisan hasil pengolahan data disepakati untuk bulatkan hasil pengolahan, adalah aturan angka penting. Contoh kasusnya yaitu misalnya mencari luas permukaan tutup botol, diameter 3,12 cm diukur menggunakan jangka sorong.
Lalu, tentukan jumlah angka penting dari hasil pengukuran tutup botol.
Sesudah itu, lakukanlah pembulatan nilai luas tutup botol hingga sejumlah angka penting, adalah 3 angka penting.
Contoh: nilai luas tutup botol diukur pada contoh yang sebelumnya dikonversikan ada satuan m2, hingga nilainya dinyatakan.
Hasil tersebut di tulis pada aturan rotasi ilmiah.
Lakukanlah konversi satuan luas permukaan tutup yang sudah kamu hitung sebelumnya menjadi m2. Sesudah itu, tulis pada bentuk aturan notasi ilmiah.
Lakukanlah konversi satuan luas tutup sudah kamu hitung sebelumnya menjadi m2. Kemudian, tulis pada bentuk aturan notasi ilmiah.
Nilai Ketidakpastian Terhadap Pengukuran Berulang
Agar mendapat nilai ketidakpastian pengukuran berulang. Kamu bisa gunakan persamaan standar dinyatakan di bawah ini:
Dengan:
N = banyaknya data
X2 = data ke-i
X12 = data ke-i dikuadratkan
∑x12 = penjumlahan semua kuadrat data ke-i
∑x1 = penjumlahan semua data ke-i
(∑x1)2 = kuadrat penjumlahan semua data ke-i
Bagaimana aturan bulatkan angka hasil pengolahan data?
Langkah pertama, tentukan nilai ketidak paham an relatifnya, caranya yaitu:
Langkah kedua, cocokkanlah persentase ketidakpastian relatif didapat dengan aturan:
Aturan penulisan hasil olah data sesuai dengan ketidakpastian relatif:
- Apabila persentase ketidakpastian relatif kisaran 0,1%, jumlah angka hasil olah data dituliskan 4 angka
- Apabila persentase ketidakpastian relatif kisaran 1%, jumlah angka hasil olah data dituliskan 3 angka
- Apabila persentase ketidakpastian relatif kisaran 10%, jumlah angka hasil olah data dituliskan 2 angka
Bagaimana Penerapan Pengukuran Pada Konteks Ilmu Kimia?
Pengukuran ini bisa digunakan agar dapat tentukan nilai kalor pelarutan sebuah zat secara mudah larut pada air, adalah salah satunya garam dapur (NACI). Kalor pelarutan adalah kalor diserap maupun dilepaskan oleh 1 mol zat saat larut pada pelarutan nya 9air) diukur terhadap tekanan konstan. Ada pun persamaan termokimia bagi pelarutan 1 mol padatan garam dapur (NACI), yaitu:
Alat untuk ukur kalor pelarutan disebut dengan kolorimeter. Penetapan kalor pelarutan dilakukan oleh pengukuran suhu. Hubungan antara kalor bersama suhu dinyatakan dengan persamaan.