Ringkasan Materi Sosiologi Konflik, Kekerasan dan Perdamaian | Berikut ringkasan materi Sosiologi kelas 11 yang membahas tentang Konflik, Kekerasan dan Perdamaian. Yuk, cek materi lengkapnya berikut ini!
Daftar Isi
- 1 Ringkasan Materi Sosiologi, Konflik, Kekerasan dan Perdamaian
- 2 Pengaruh Diferensasi sosial dan stratifikasi sosial
- 3 Primordialisme
- 4 Faktor-faktor primordialisme
- 5 Politik Aliran (Sektarian)
- 6 Konflik, kekerasan,dan perdamaian
- 7 Kekerasan
- 8 Tahap – tahap kerusuhan masal
- 9 Teori-teori tentang Kekerasan:
- 10 Pemetaan Konflik
- 11 Bentuk-bentuk Konflik
- 12 Pihak yang berkonflik
- 13 Faktor – Faktor Penyebab Konflik
- 14 Resolusi Konflik
- 15 Berikut pengertian singkat dari beberapa macam pengendalian konflik diatas :
- 16 Konsiliasi
- 17 Mediasi
- 18 Arbitrase
- 19 Transformasi konflik
- 20 Share this:
- 21 Related posts:
Ringkasan Materi Sosiologi, Konflik, Kekerasan dan Perdamaian
Pengaruh Diferensasi sosial dan stratifikasi sosial
Diferensasi sosial dapat menimbulkan primordialisme,etnosentrisme,politik aliran,dan terjadinya proses konsolidasi.
Primordialisme
Primordialisme yaitu pandangan atau paham yang menunjukan sikap berpegang teguh pada hal-hal yang sejak semula melekat pada diri individu,contohnya seperti suku bangsa,ras,dan juga agama.
Primodialisme dalam masyarakat majemuk yaitu suatu hal yang hampir pasti selalu terjadi.
Faktor-faktor primordialisme
- Ada sesuatu yang dianggap istimewa oleh individu dalam suatu kelompok atau perkumpulan soal tertentu.
- Ada suatu sikap mempertahankan sebuah keutuhan sebuah kelompok atau kesatuan sosial dari ancaman luar.
- Ada nilai-nilai yang berkaitan dengan sistem keyakinan,seperti nilai keagamaan dan juga pandangan
- Etnosentrisme
Etnosetrisme yaitu suatu sikap menilai sebuah kebudayaan masyrakat lain dengan menggunakan ukuran-ukuran yang berlaku di masyarakatnya.
Contoh sikap etnosentrisme adalah masyarakat kulit putih beranggapan bahwa mereka lebih tiunggi derajatnya daripada masyarakat yang berkulit hitam.
Ada juga segi positif diantarnya :
- Dapat menjaga keutuhan dan juga kestabilan budaya.
- Dapat mempertinggi sebuah semangat patriotisme dan juga kesetiaan kepada bangsa.
- Dapat memperteguh rasa cinta terhadap kebudayaan atau bangsa.
Politik Aliran (Sektarian)
Politik alira yaitu keadaan ketika sebuah kelompok atau organisasi tertentu dikelilingi oleh sejumlah organisasi massa (ormas),baik secara formal maupun informal.
Dalam bidang politik, Geertz pendapat nya bahwa partai-partai politik di Indonesia saat itu ibarat sebuah aliran sungai yang diikuti oleh sejumlah organisasi massa yang bernaung di bawahnya.
Konsolidasi memiliki dua sisi,yaitu sisi ke dalam dan juga sisi keluar.
Konsolidasi kedalam akan memperkuat solidaritas ke suatu organisasi atau himpunan.
Konflik, kekerasan,dan perdamaian
Konflik yaitu sebuah perjuangan mengenai tuntunan atas status,kekuasaan dan juga sumber daya yang bersifat langka dengan maksud menetralkan,mencederai,atau melenyapkan lawan.
Konflik adalah sebuah percecokan,perselisihan dan juga pertentangan.
Contohnya adalah mencontek ada seorang anak agar dapat memperoleh nilai yang baik akhirnya dia mencontek dengan temannya.
Mennyontek adalah hal yang tidak baik dan tidak wajar.
Konflik lahir dari kenyataan akjan adanya perbedaan-perbedaan,misalnya perbedaan ciri badaniah,emosi,kebudayaan,kebutuhan dan juga kepentingan pola pola perilaku antarindividu atau kelompok masyarakat.
Kekerasan
Kekerasan adalah sebagai perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain,yang menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain.
Kekerasan umumnya terjadi saat individua atau sebuah kelompok berinteraksi mengabaikan norma dan nilai-nilai sosial dalam mencapai tujuan masing-masing.
Tahap – tahap kerusuhan masal
- Situasi sosial yang memungkinkan timbulnya kerusuhan yang disebabkan oleh struktur sosial tertentu.
- Tekanan sosial,yaitu suatu kondisi saat sejumlah besar anggota masyarakat merasa bahwa banyak nilai dan norma yang sudah dilanggar.
- Berkembangnya perasaan kebencian yang meluas terhadap seseorang yang pernah membuat seseorang terluka ataupun trauma.
- Kontrol sosial adalah tindakan pihak ketiga aparat keamanan untuk mengendalikan,menghambat,mengakhiri kekerasan atau kerusuhan.
Teori-teori tentang Kekerasan:
- Teori faktor individual Agresivitas perilaku seseorang dapat menyebabkan timbulnya kekerasan,baik yang dilakukan oleh individu maupun kolektif,secara spontan maupun direncanakan. Faktor yang bersifat sosial,antara lain konflik rumah tangga,faktor budaya,dan juga media massa/sosial.
- Teori faktor Kelompok, Individu cenderung membentuk kelompok dengan mengedapkan identitas berdasarkan perasamaan ras,agama,atau etnis.
Contoh nya yaitu Kekerasan berbau rasial yang pernah terjadi di Afrika Selatan.
Pemetaan Konflik
Hugh Miall membuat panduan tentang pemetaan konflik,yaitu :
- Siapa yang menjadi inti pihak bertikai.
- Apa presepsi penyebab dan sifat konflik di antara pihak-pihak yang bertikai?
- Bagaimana perilaku akhir-akhir ini pihak yang bertikai?
Selain itu Hugh Miall seorang sosiolog dari University for Peace,parties,attitude,behavior,intervention,dan outcome (SIPABIO).
- Source (sumber konflik),yaitu konflik yang dihasilkan dari sumber-sumber yang berbeda sehingga lahir pula bentuk konflik yang berbeda pula.
- Issues (Isu-isu),yaitu tujuan yang tidak sejalan antarpihak yang bertikai.
- Parties,pihak-pihak atau kelompok yang terlibat dalam konflik.
- Attitudes (sikap),yaitu perasaan atau pandangan yang memengaruhi pola perilaku konflik.
- Behavior (Perilaku/Tindakan),yaitu suatu Tindakan yang dilakukan oleh pihak yang berkonflik.
- Intervention (campur tangan antar pihak lain),yaitu campur tangan atau Tindakan yang dapat dilakukan oleh pihak luar/netral untuk menemukan pemecahan masalah.
- Outcome (hasil akhir),yaitu dampak atau semacam situasi yang ditimbulkan dari pihak yang mengalami konflik.
Bentuk-bentuk Konflik
- Konflik realistis yaitu berasal dari kekecewaan individua tau kelompok terhadap sistem dan juga tuntunan-tuntunan yang terdapat dalam hubungan sosial.
- Konflik nonrealistis yaitu,konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan persaingan yang antagonistis ( berlawanan),melainkan dari kebutuhan pihak-pihak tertentu untuk meredakan ketegangan.
Didapat dari ahli lain yaitu, Ralf Dahrendoff membedakan konflik beberapa macam antara lain:
- Konflik antara pera-peran sosial.
- Konflik antara kelompok-kelompok sosial lainnya.
- Konflik antara kelompok-kelompok yang terorganisasi dan juga yang tidak terorganisasi.
- Bermacam konflik di antara satuan nasional,seperti antara partai politik dengan negara-negara,atau organisasi-organisasi Internasional lainnya.
Pihak yang berkonflik
Konflik pribadi
Konflik terjadi antara 2 individu atau lebih dikarenakan perbedaan pandangan dan sebagainya.
Konflik rasial
Konflik yang timbul akibat perbedaan ras-ras,seperti perbedaan ciri badan,kepentingan dan juga kebudayaan
Konflik politik
Konflik yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan atau bisa juga tujuan politis seseorang dan bisa juga kelompok.
Konflik antar kelas
Konflik yang terjadi karena perbedaan kepentingan dan salah satu nya tidak setuju dan akhirnya terjadilah konflik yang disebut konflik antarkelas.
Konflik Internasional
Konflik ini terjadio karena perbedaan kepentingan yang juga berpengaruh pada kedaulatan negara.
Faktor – Faktor Penyebab Konflik
- Perbedaan antarindividu
- Perbedaan kebudayaan
- Perubahan sosial
Resolusi Konflik
Ada 3 syarat agar sebuah konflik tidak diakhiri dengan kekerasan
- Setiap kelompok yang terlibat dalam konflik tersebut harus menyadari adanya situasi konflik diantara mereka.
- Pengendalian konflik-konflik tersebut hanya mungkin bisa dilakukan apabila kekuatan sosial tidak saling bertentangan dan juga terorganisasi dengan jelas.
- Setiap kelompok yang terlibat dalam konflik harus mematuhi aturan main yang telah dibuat bersama.
Secara umum ada beberapa macam bentuk untuk pengendalian konflik antara lain:
- Konsiliasi
- Mediasi
- Arbitrase
- Transformasi konflik
Berikut pengertian singkat dari beberapa macam pengendalian konflik diatas :
Konsiliasi
Bentuk pengendalian konflik seperti ini dilakukan dengan melalui Lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan diskusi.
Contohnya: Kedudukan Lembaga tersebut tersebut dalam masyarakat yang bersangkutan harus bersifat monopolitis,yang mempunyai arti,hanya Lembaga itulah yang berfungsi demikian.
Mediasi
Konflik secara mediasi dilakukan apabila kedua pihak harus diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat sebelum keputusan tertentu diambil.
Arbitrase
Arrbitrase atau pewasiatan dilakukan apabila kedua belah pihak yang berkonflik sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga yang fungsinya untuk memberikan keputusan tertentu untuk menyelesaikan masalah.
Transformasi konflik
Transformasi konflik yaitu,proses menanggulangi berbagai permasalahan,sumber dan juga dampak negative konflik.
Sumber Materi : Buku Sosiologi Kelas 11 Semester 2 Terbitan ERLANGGA