Berikut ringkasan materi Kimia untuk kelas 12 yang membahas tentang Sifat Koligatif Larutan Tekanan Osmosis. Semoga ringkasan materi ini bermanfaat sebagai media penunjang kegiatan belajar kamu di rumah.
Daftar Isi
Sifat Koligatif Larutan Tekanan Osmosis

Tekanan Osmosis merupakan tekanan hidrostatik yang terbentuk pada larutan yang terbentuk
Suatu larutan akibat proses osmosis pelarut ke dalam suatu larutan yang melalui membran semipermeabel.
Tekanan Osmosis di definisikan sebagai tekanan luar yang diberikan pada larutan untuk menghentikan proses osmosis pelarut ke dalam larutan melalui membrane semipermeabel.
Osmosis yaitu berpindahnya suatu partikel pelarut dari larutan encer ke dalam larutan yang lebih pekat melalui selaput semipemibel.
Selaputpermeable hanya bisa dilalui oleh partikel pelarut dan selaputpermeable tidak dapat dilalui oleh partikel tersebut.
Tekanan Osmotik ada 3 jenis yaitu :
- Isotonik adalah,larutan yang mempunyai tekanan osmotilk sama dengan tekanan osmotic lain nya.
- Hipotonik yaitu,larutan yang mempunyai osmotik lebih kecil dari osmotik H lainnya.
- Hipertonik yaitu,larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih besar dari osmotik lain nya.
Proses terjadinya Osmosis
Osmosis yaitu proses alami.Saat 2 cairan konsentrasi yang berbeda dipisahkan pada sebuah membrane semipermeabel,cairan mempunyai kecenderungan untuk bergerak dari konsentrasi yang lebih rendah ke yang lebih tinggi untuk keseimbangan potensial kimia.
Secara formal,reverse osmosis merupakan suatu proses mengintimidasi pelarut tersebut ke daerah yang ber konsenterasi zat terlarut tinggi melalui membran semipermeabel ke daerah konsentrasi zat terlarut rendah dengan cara menuliskan tekanan melebihi tekanan osmotik.
Ada beberapa contoh osmosis antara lain:
Contoh Osmosis dalam tubuh
Garam dan mineral dari air di transfer melalui osmosis. Air mengalir melalui suatu membran plasma sel dan karena konsentrasi osmosis air,glukosa,dan juga garam dipertahankan dalam tubuh.
Jadi filtrasi osmotik penting dalam mencegah kerusakan sel.
Faktor yang mempengaruhi Osmosis
- Suhu
- Keterlarutan lipid
- Ketebalan membran
- Luas permukaan membrane
- Ukuran molekul yang meresap
Larutan Elektrolit
Definisi Larutan Elektrolit adalah Larutan yang dapat menghantarkan Arus Listrik.
Larutan elektrolit terbagi menjadi 2 yaitu
- Elektrolit kuat
- Elektrolit lemah
Contoh dari elektrolit kuat yaitu :
- Garam menjadi Nacl
- Basa Kuat menjadi NaOH
- Asam kuat menjadi Hcl
Elektrolit Lemah
Basa lemah menjadi NH4OH
Asam lemah menjadi CH3COH
Definisi Larutan non elektrolit yaitu larutan yang tidak mengurai menjadi ion,tidak menghantarkan ATM.
Larutan nonelektrolit merupakan suatu larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Contoh dari larutan non elektrolit itu:
- Alkohol
- Urea
- Air
- Glukosa
- Sukrosa
- Metanol
- Etanol
- Gliserol
- Dikloro metana
- Karbon tetraklorida
Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan adalah ukuran kuantitas zat terlarut dalam sejumlah pelarut.
Satuan konsentrasi yang digunakan dalam penentuan harga sifat koligatif larutan yaitu :
1. Molalitas (m)
Molalitas yaitu,satuan konsentrasi yang didasarkan pada volume larutan.
Volume merupakan fungsi suhu di mana zat akan memuai Ketika dipanaskan.
Molalitas didefinisikan sebagai jumlah mol zat terlarut dalam satu kilogram pelarut (bukan larutan).
Molalitas (m) = Jumlah mol terlarut / jumlah kilogram pelarut
Bila jumlah mol zat terlarut merupakan massa zat dibagi massa molekul relatif nya (Mr),maka molalitas juga dapat dirumuskan sebgai berikut:
m= g/Mr . 1000/p
keterangan :
m = molalitas (mol.kg-1)
Mr = massa molar zat terlarut (g.mol -1)
g = massa zat terlarut (g)
p = massa zat pelarut (g)
2. Fraksi Mol (X)
Salah satu cara untuk menyatakan banyaknya partikel zat terlarut dan pelarut dalam suatu larutan yaitu dengan besaran fraksi mol.
Fraksi mol merupakan satuan konsentrasi yang semua komponen dalam larutan dinyatakan dalam mol.Misalkan dalam suatu larutan terdapat dua komponen,yaitu zat terlarut (t) dan zat terlarut (p),maka farksi mol masing-masing zat adalah sebagai berikut :
1. Fraksi Mol Terlarut (X1)
Fraksi mol zat terlarut merupakan perbandingan jumlah mol zat terlarut dengan jumlah mol total dalam larutan.
Xt = nt/n1+np
Keterangan:
Xt = fraksi mol zat terlarut
nt = jumlah mol zat terlarut
np = jumlah mol zat pelarut
2. Fraksi Mol zat pelarut (Xp)
Fraksi mol zat pelarut merupakan perbandingan jumlah mol zat terlarut dengan jumlah mol total dalam larutan.
Xp= np/nt+np
Keterangan :
Xp = fraksi mol zat pelarut
nt = jumlah mol zat terlarut
np = jumlah mol zat pelarut
Sifat Koligatif Larutan Non elektrolit
Fenomena ini adalah salah satu sifat koligatif larutan.Dari percobaan dapat diamati bahwa satu sendok gula atau satu sendok garam,keduanya dapat menaikkan titik didih larutan.
Penentuan sifat koligatif larutan nonelektrolit adalah sebagai berikut:
1. Penurunan Tekanan Uap
Definisi menguap adalah perubahan dari fase cair menjadi fase gas yang terjadi akibat molekul-molekul zat cair menjadi fase gas yang terjadi akibat molekul-molekul zat cair meninggalkan permukaan cairan membentuk fase gas.
Tekanan Uap yaitu tekanan yang ditimbulkan pada saat molekul-molekul cairan akan berubah menjadi molekul-molekul uapnya.
2. Kenaikan titik didih
Pada tekanan 1 atmosfer,air murni mendidih pada suhu 100 derajat C
Titik didih adalah suhu di mana tekanan uap suatu cairan sama dengan tekanan udara luar (tekanan di atas permukaan cairan).Adanya zat terlarut di dalam cairan menyebabkan terjadinya penurunan tekanan uap.
Dengan penurunan tekanan uap ini,titik didih larutan menjadi lebih tinggi dari titik didih pelarut murni.
Ada perbedaan antara titik didih larutan serupa dengan titik didih pelarutnya disebut juga kenaikan titik didih ( ∆Tb).
Rumusnya yaitu :
∆Tb = Tb larutan – Tb pelarut
3. Penurunan Titik Beku
Titik beku merupakan suhu pada saat tekanan uap cairan sa,a dengan tekanan uap padatan nya sehingga cairan sa,a dengan tekanan uap padatnya sehingga cairan dapat membeku.
Pada titik beku larutan,tekanan luar tidak terlalu berpengaruh pada titik beku.
Pada tekanan 760 mmHg,air akan membeku pada suhu 0 derajat C,
Sedangkan pada tekanan 4,58 mmHg,air membeku pada suhu 0,0099 derajat.
Penurunan titik beku suatu larutan juga sebanding dengan molalitasnya. Yang artinya,jika molalitas larutan bertambah besar,harga ∆Tf juga akan bertambah.
Untuk mencari pertambahan harga penurunan titik beku larutan,harus dicari suatu faktor pembanding,yaitu harga Kf Harga Kf adalah tetapan penurunan titik beku molal yang didapat dari data molalitas larutan = 1.
Persamaan untuk menentukan harga penurunan titik beku adalah sebagai berikut.
∆Tf =m atau ∆Tf
Oleh karena m adalah jumlah mol zat dalam 1000 gram pelarut,maka rumus di atas ditulis
∆ Tf = g/Mr. 1000/p.Kf
Keterangan :
∆Tf = penurunanan titik beku larutan ( derajat C.)
g = massa zat terlarut (gram)
p = massa zat pelarut (gram)
Mr = massa molekul relatif
Kf = penurunan titik beku molal