Berikut akan kami sampaikan Ringkasan materi Sosiologi kelas 10 Bab 1 Sosiologi dalam Kehidupan Semester 1. Segera cek ringkasan materi berikut ini.
Daftar Isi
- 1 Sosiologi dalam Kehidupan
- 2 Pengertian Sosiologi
- 3 Auguste Comte
- 4 Emile Durkheim
- 5 Max Weber
- 6 P.J. Bouman
- 7 Pitirim A. Sorokin
- 8 Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
- 9 Kingsley Davis
- 10 Sejarah Perkembangan Sosiologi
- 11 Auguste Comte 1798-1857
- 12 Karl Max 1818-1833
- 13 Herbert Spencer 1820-1903
- 14 Emile Durkheim 1858-1927
- 15 Max Weber 1864-1920
- 16 Objek Kajian Sosiologi
- 17 Sosiologi sebagai Ilmu
- 18 Hakikat Sosiologi
- 19 Metode-metode dalam Sosiologi
- 20 Metode Kualitatif
- 21 Metode Kuantitatif
- 22 Persfektif dalam Sosiologi
- 23 Cabang-cabang Sosiologi
- 24 Manfaat Sosiologi
- 25 Share this:
- 26 Related posts:
Sosiologi dalam Kehidupan
Pengertian Sosiologi
Sosiologi berdasarkan etimologis, asalnya dari istilah latin Socius artinya ‘kawan, dan teman’, sedang logos asal kata dari Yunani artinya ilm’. Merujuk dari kedua kata itu, sosiologi adalah sebagai ilmu pelajari interaksi manusia terhadap kalangan masyarakat.
Sosilogi ini mengkaji kejadian atau peristiwa kalangan masyarakat, adalah persekutuan manusia berikutnya, dimana berusaha agar menghadirkan perbaikan untuk kehidupan bersama-sama. Istilah sosilogi ini dicetuskan oleh Auguste Comte gunakan untuk mempelajari masyarakat Eropa saat itu.
Sosilogi ini ilmu dikenali semenjak abad 19, dimana lepaskan diri dari filsafat. Sosiologi yaitu ilmu memperlajari hidup bersama kalangan umum, serta menyelidiki hubungan antar manusia agar dapat melaksanakan kehidupan sehari-hari. Pengertian sosiologi berdasarkan pendapat ahli, diantaranya:
Auguste Comte
Sosilogi yaitu suatu ilmu yang pelajari manusia sebagai salah satu makhluk memiliki naluri sehingga senantiasa hidup bersama-sama sesamanya.
Emile Durkheim
Sosiologi merupakan ilmu yang pelajari fakta-fakta sosial, dimana fakta sosial diartikan sebagai cara pikir, bertindak, serta berperasaan di luar personality, dan kekuatan untuk memaksa serta kendalikan.
Max Weber
Sosiologi merupakan ilmu pelajari tindakan secara sosial, tindakan ini merupakan dilakukan untuk mempertimbangkan serta orientasinya terhadap perilaku manusia.
P.J. Bouman
Sosiologi yaitu ilmu memperlajari hubungan sosial diantara individu bersama individu, individu bersama kelompok, dan sifat serta perubahan dalam suatu lembaga serta ide sosial.
Pitirim A. Sorokin
Sosilogi merupakan ilmu mempelajari mengenai hubungan serta pengaruhnya timbal balik antara jenis gejala sosial, hubungan serta saling pengaruh diantara gejala sosial dengan gejala nonsosial, dan ciri umum jenis gejala-gejala sosial.
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
Sosiologi merupakan ilmu mempelajari proses sosial dan strukstur sosial, termasuk perubahan sosial.
Kingsley Davis
Sosiologi merupakan suatu studi mengkaji seperti apa masyarakat untuk capai kesatuan, kelangsungan, serta cara masyarakat tersebut berubah.
Sejarah Perkembangan Sosiologi
Lahirnya sosial dilatar belakangi oleh perubahan masyarakat Eropa Barat karena revolusi industri Inggris serta revolusi Prancis berlangsung di akhir abad ke18 serta awal abad ke19.
Tidak sedikit kalangan masa itu memiliki harapan bahwa revolusi Prancis dan revolusi industri membawa kemajuan untuk setiap kalangan masyarakat.
Kehadiran revolusi industri, pola tradisional mulai ditinggalkan serta muncul teknologi baru yang sangat memudahkan dan tingkatkan produksi masyarakat, hingga bisa tingkatkan taraf hidupnya. Di bawah ini tokoh menjadi perintis perkembangan dan lahirnya ilmu sosiologi, yaitu:
Auguste Comte 1798-1857
Istilah sosilogi ini dilahirkan pada 1839 oleh Auguste Comte, ahli filsafat dari Prancis. Ia pertama menggunakan istilah ini sebagai pendekatan khusus saat mempelajari masyarakat. Para ahli menyepakati untuk sebut sebagai ‘Bapak Sosiologi’.
Karl Max 1818-1833
Dilator belakangi oleh adanya eksploitasi dilakukan pengusaha maupun pemilik modal secara besar-besaran terhadap para buruh. Pendapat Marx, kaum kapitalis maupun pengusaha yaitu lintah darat hidup dari keringat-keringat para buruh. Ada ketidak adilan sangat besar terhadap masyarakat.
Herbert Spencer 1820-1903
Herbert Spencer berasal dari Inggris menguraikan materi secara detail serta sistematis. Menurutnya, objek sosiologi pokok, yaitu keluarga, agama, politik, pengendalian sosial, serta industri. Spencer ini pun mampu kembangkan gagasan mengenai sistem interaksi sosial, khususnya di kalangan masyarakat Inggris.
Emile Durkheim 1858-1927
Pendapat Durkheim, sosiologi merupakan ilmu mempelajari fakta-fakta sosial. Dimana gejala-gejala sosial umbuh serta berkembang pada masyarakat yang bisa dikaji oleh metode empiris, serta tidak secara filosifis.
Max Weber 1864-1920
Max memiliki pendapat bahwasanya sebagai ilmu, sosiologi terus berusaha memberi pengertian mengenai aksi sosial. Sosiologi ini dapat membantu pelajri serta pahami perilaku manusia sekaligus menelaah berbagai sebab terjadi interaksi sosial.
Objek Kajian Sosiologi
Menjadi kajian ilmu sosiologi diantaranya yaitu:
- Hubungan timbal baliknya antara manusia bersama manusia lain.
- Hubungan antar individu bersama kelompok.
- Hubungan antar kelompok satu bersama kelompok yang lain.
- Sifat dari kelompok sosial bermacam jenis coraknya.
Meyer F. Nimkoff sebutkan bahwa lapangan ilmu sosiologi terdapat 7 objek besar, diantaranya:
- Faktor dalam kehidupan masyarakat.
- Kebudayaan.
- Human nature.
- Perilaku kolektif.
- Persekutuan hidup.
- Lembaga sosial.
- Sosial change.
Ruang lingkun ilmu sosiologi cakup pengetahuan dasar meliputi:
- Kedudukan serta peran sosial individu.
- Nilai dan norma sosial.
- Masyarakat serta kebudayaan daerah.
- Perubahan sosial budaya.
- Masalah sosial budaya ditemui di kehidupan sehari-hari.
Sosiologi sebagai Ilmu
Berdasarkan Soerjono Soekanto, pengetahui bisa diartikan kumpulan pengetahuan tersusun dengan sistematis mengguankan kekuatan logika, pengetahuan manakah harus objektif, artinya bisa diperiksa serta diuji dengan kritis. Syarat ilmu pengetahuan yaitu:
- Kumpulan pengetahuan/knowledge.
- Tersusun dengan sistematis.
- Logis dan rasional.
- Terbuka pada kritik/objektif.
Hakikat Sosiologi
- Sosilogi adalah ilmu sosial, bukanlah ilmu alam maupun kerohanian.
- Sosilogi mmeiliki sifat kategoris, bukanlah normative.
- Sosiologi adalah ilmu murni/pure science, bukan terapan.
- Sosiologi merupakan ilmu abstrak bukanlah konkret.
- Sosiologi memiliki tujuan mendapat pola umum.
- Sosilogi adalah ilmu pengetahuan empiris rasional.
- Sosiologi adalah ilmu pengetahuan umum bukanlah khusus.
Metode-metode dalam Sosiologi
Metode adalah cara kinerja digunakan untuk memudahkan pekerjaan. Pada peneletian sosiologi, menggunakan 2 metode yaitu:
Metode Kualitatif
Adalah jenis penelitian termuan-temuannya tidak didapatan melalui prosedur statistic maupun bentuk hitung lain.
Metode Kuantitatif
Metode yang satu ini digunakan analisa datanya utamakan keterangan sesuai angka.
Selain metode keduanya, terdapat metode lain yang bisa digunakan yaitu metode deduktif, induktif, empiris, fungsionalisme, serta rasionalitas.
Persfektif dalam Sosiologi
Di bawah ini terdapat beberapa perspektif pada sosiologi, yaitu:
- Perspektif Evolusionis, adalah perspektif teoretis paling awal pada sosiologi.
- Perspefktif fungsionalis, yaitu suatu jaringan kelompok kerjasama secara terorganisir serta teratur dan mempunyai seperangkat aturan serta nilai dianut masyarakat tersebut.
- Perspektif Interaksionisme, ini cenderung tolak anggapan bahwa fakta sosial merupakan suatu determinan pada fakta sosial lain.
- Perspektif konflik, melihat masyarakat suatu yang selalu berubah-ubah, terutama akibat dari dinamika kekuasaan terus memelihara serta tingkatkan posisinya.
Cabang-cabang Sosiologi
- Sosiologi pendidikan
- Sosiologi agama
- Sosiologi hukum
- Sosiologi keluarga
- Sosiologi industri
- Sosiologi pembangunan
- Sosiologi politik
- Sosiologi pedesaan
- Sosiologi perkotaan
- Sosiologi kesehatan
Manfaat Sosiologi
- Bisa melihat siapa kita, baik secara pribadi maupun kelompok masyarakat.
- Mampu mengkaji tempat-tempat di masyarakat.
- Membantu mendapat pengetahuan.
- Membantu mengontrol serta mengendalikan tindakan serta perilaku sosial setiap masyarakat.
- Semakin paham norma, keyakinan, tradisi, serta niali.
- Kita akan lebih tanggap, rasional, dan kritis.
Sumber Materi: Buku Sosiologi Kelas 10 Semester 1 Terbitan BSE