Struktur Atom Keunggulan Nanomaterial | Kami sampaikan tentang Struktur Atom Keunggulan Nanomaterial dengan detail dari materi IPA kelas 10 Sekolah Menengah Atas Kurikulum Merdeka.
Daftar Isi
- 1 Ringkasan Materi IPA Kelas 10 Bab 5 Kurikulum Merdeka – Struktur Atom Keunggulan Nanomaterial
- 2 Pengertian serta Pentingnya Nanoteknologi
- 3 Struktur Atom
- 4 Partikel Penyusun Atom
- 5 Hubungan Lambang Unsur Pada Partikel Penyusun Atom
- 6 Konfigurasi Elektron
- 7 Perbedaan Teori Model Nohr Pada Teori Model Atom Mekanika Kuantum
- 8 Konfigurasi Elektron Teori Model Atom Bohr
- 9 Mendeskripsikan Bagian Tabel Periodik Modern
- 10 Jari-Jari Atom Sebagai Sifat Keperiodikan Unsur
- 11 Konsep Struktur Atom Terhadap Bahasan Nanomaterial
- 12 Ukuran Material
- 13 Luas Permukaan Material
- 14 Share this:
- 15 Related posts:
Ringkasan Materi IPA Kelas 10 Bab 5 Kurikulum Merdeka – Struktur Atom Keunggulan Nanomaterial
Pengertian serta Pentingnya Nanoteknologi
Apa yang kamu pikirkan apabila mendengar istilah Nano? Kata Nano berasal dari bahasa yunani, artinya kerdil. Ukurannya yaitu satu perseribu juta maupun satu persemiliyar. Apabila dibandingkan dengan ukuran meter, maka 1 nanometer (nm) sama dengan 10-9 m.
Ukuran Nano satu ini digunakan terhadap rekayasa teknologi, hingga dikenali dengan istilah nanoteknologi. Istilah satu ini hadir di tahun 1974 adalah Orio Taniguchi yang menyatakan bahwa material bisa dikontrol serta di rekayasa sampai ukurannya lebih dari ukuran mikrometer.
Jadi, area nanoteknologi merupakan teknik seperti apa menciptakan mesin-mesin yang seukuran molekul untuk bisa memanipulasi serta kontrol objek. Melalui nanoteknologi, material bisa didesain sedemikian rua agar bisa mendapat sifat serta material diinginkan tanpa borokan atom-atom tidak diperlukan.
Struktur Atom
Nanoteknologi memiliki hubungan dengan rekayasa material pada tingkat atom serta molekul. Bagian atom adalah partikel penyusun atom maupun partikel sub atom. Atom mempuyai bagian inti atom disebut dengan nukleus sebagai pusat atom. Inti atom satu ini tentukan massa atom. Inti atom ditempati partikel atom, adalah proton (partikel atom bermuatan positif) serta neutron (partikel) atom tidak bermuatan listrik).
Partikel Penyusun Atom
Hubungan Lambang Unsur Pada Partikel Penyusun Atom
Konfigurasi Elektron
Elektron ada di luar inti atom, tetapi di bagian mana? Susunan elektron satu ini dikenali dengan konfigurasi elektron. Di bab ini di bahas singkat 2 teori model atom mendasari konfigurasi elektron, adalah teori model atom Niels Bohr serta mekanika kuantum. Persamaan kedua teori satu ini yaitu jelaskan posisi serta susunan elektron di sebuah lokasi luar nukleus.
Perbedaan Teori Model Nohr Pada Teori Model Atom Mekanika Kuantum
Konfigurasi Elektron Teori Model Atom Bohr
Mendeskripsikan Bagian Tabel Periodik Modern
Tabel periodik untuk yang kamu kenali sekarang ini yaitu sistem periodik modern maupun dikenali dengan sistem periodik memiliki bentuk panjang dicetuskan Henry G Moseley. Sudah diulas sebelumnya bahwasanya nomor atom lambangkan jumlah elektron sedang elektron tersusun sebagai konfigurasi masing-masing pada atom tersebut.
Pada tabel periodik bentuk panjang diantaranya golongan serta periode. Pada tabel periodik modern, atom memiliki konfigurasi elektron serupa ditempatkan pada satu kolom yang sama. Kolom satu ini dinamakan dengan golongan dibaca dari atas ke bawah. Golongan nyatakan jumlah elektron kulit paling luar (elektron valensi), sebuah atom dari unsur.
Jari-Jari Atom Sebagai Sifat Keperiodikan Unsur
Melalui konfigurasi elektron dari atom unsur kita pun daat ketahui sifat kimia serta fisika secara spesifik terhadap unsur tersebut. Hal demikian, dinamakan dengan sifat keperiodikan usur. Suat sifat keperiodikan unsur dibahas di bab satu ini yaitu jari-jari atom. Ada simbol ‘r’ adalah jari-jari serta ‘d’ adalah diameter. Adapun jari-jari atom dinyatakan pada satuan angstrom (a) satu a = 100 pm (pikometer). Satu pun besarnya sama bersama 10-12 m. Ukuran jari-jari atom kisaran 30 – 300 pm.
Konsep Struktur Atom Terhadap Bahasan Nanomaterial
Nanomaterial merupakan suatu aplikasi nanoteknologi. Sifat material dipengaruhi sekali dengan ukuran partikel adalah atom atau molekul penyusunnya. Material memiliki ukuran partikel adalah atom atau molekul penyusunnya.
Material memiliki ukuran Nano dengan batasan 1-100 mm mempunyai sifat yaitu titik lebur, permeabilitas magnetik, serta reaktivitas kimia unik serta berbeda apabila dibandingkan material dengan ukuran makroskopik.
Sintesis nanomaterial yaitu bisa dilakukan dengan metode (1) top down adalah sintesis secara fisika. Dengan metode satu ini partikel besar dipecah hingga jadi partikel memiliki ukuran nanometer (2) bottom up adalah proses sintesis Nanopartikel secara kimia yang libatkan reaksi kimia dari jumlah material awal hingga dihasilkan material lainnya memiliki ukuran nanometer.
Konsep perubahan sifat material terhadap ukuran Nano didasari 2 aspek, yaitu ukuran material dan luas permukaan material. Marilah dibahas satu per satu.
Ukuran Material
Ukuran atom ditentukan oleh jari-jar, semakin pendek jari-jari atom, maka ukuran atom semakin kecil. Material yang merupakan suatu gabungan atom apabila direduksi menjadi skala nano bisa tunjukan sifat begitu berbeda apabila dibandingkan dengan yang ditampilkan terhadap skala makro. Misalnya yaitu:
- Tembaga, merupakan zat buram tetapi dapat menjadi transparan
- Platina, merupakan bahan Incert berubah menjadi katalis
- Aluminium, adalah bahkan sulit terbakar ternyata bisa menjadi mudah untuk terbakar
- Emas, tadinya padatan bisa berubah hingga jadi cairan di suhu kamar
- Silikon, memiliki sifat isolator ternyata bisa memiliki sifat konduktor.
Luas Permukaan Material
Material berskala Nano mempunyai permukaan relatif lebih besar apabila dibandingkan dengan material Nonnano bagi massa yang sama. Hal satu ini bisa dijelaskan dari teori tumbukan akan kamu pelajar nanti di kelas XI.
Teori satu ini menyatakan bahwasanya semakin kecil ukuran material sebabkan jumlah sisi aktif material bagi bereaksi secara kimia jadi bertambah. Pertambahan jumlah sisi aktif rujuk terhadap semakin luasnya permukaan sisi aktif partikel.
Material jadi lebih reaktif dengan kimiawi daripada material Nonnano. Pada rangka mensistesis agar dapat hasilkan reaksi kimia. Tumbukan hasilkan reaksi kimia harus terjadi di sisi aktif. Maka itu, karena, semakin luas permukaan partikel akan memberikan kesempatan terjadi reaksi kimia karena bertambah sisi aktif.